Cara Khas KBRI Papua Nugini dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

- 6 Juli 2021, 18:51 WIB
Ilustrasi siaran  radio KBRI Papua Nugini pakai siaran radio untuk pembelajaran Bahasa Indonesia./pixabay/@joe007
Ilustrasi siaran radio KBRI Papua Nugini pakai siaran radio untuk pembelajaran Bahasa Indonesia./pixabay/@joe007 //Aini /

JURNAL SOREANG- Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Port Moresby, Papua Nugini (PNG), melalui Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) RI meluncurkan Program Penyiaran Bahasa Indonesia melalui Radio Maria yang disiarkan ulang oleh sepuluh radio di 10 kota di Papua Nugini guna menjangkau area-area besar di negara tersebut, Jumat, 2 Juli 2021.

Atdikbud RI di Port Moresby, Chaerun Anwar, dalam peluncuran perdana menyepakati kerja sama dengan Direktur Radio Maria PNG di Port Moresby, Martin We-En.

Atdikbud Chaerun mengakui, kerja sama ini strategis karena siaran Radio Maria dan siar ulangnya dapat menjangkau pelosok negeri Papua Nugini yang luas.

Baca Juga: Percepatan Vaksinasi Covid-19 agar Selesaii Desember 2021, Bupati Gandeng Ulama dan Ormas Islam

“Siaran ini juga bisa diakses oleh lebih dari 110 ribu murid dan mahasiswa secara gratis. Program Bahasa Indonesia disiarkan pada hari kerja Senin sampai Jumat, pukul 11 sampai 12 siang waktu setempat,” ucap Atdikbud Chaerun yang mengakui dirinya juga aktif menjadi penyiar tetap pada program ini.

Radio Maria melayani kurang lebih satu juta pendengar di seluruh Papua Nugini dan Kepulauan Solomon. Radio Maria dipilih sebagai mitra karena mempunyai jaringan penyiaran yang luas.

Program Penyiaran Bahasa Indonesia sendiri berdurasi 60 menit dan terbagi dalam empat segmen, yaitu Mari Bicara Bahasa Indonesia, Mari Menyanyi Lagu Indonesia, Mari Mengenal Provinsi di Indonesia, dan Mari Belajar di Indonesia.

Baca Juga: Mendikbudristek Berdialog dengan Pengajar BIPA Seluruh Dunia, Dorong Internasionalisasi Bahasa Indonesia

Selain itu, sejumlah Guru Lokal Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) juga bertugas menjadi penyiar, yaitu Lasera Siinari, Tony Kaufa, Mark Ah Chee, Henry Jimmy, John Bare, dan Peter Baundi.

Halaman:

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbudristek


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x