Sempat Alami Masa-masa Sulit, TKI Brunei Darussalam Ini Ungkap Pengalaman Pernah Hanya Makan Ini Setiap Hari

5 Agustus 2022, 19:51 WIB
Sempat Alami Masa-masa Sulit, TKI Brunei Darussalam Ini Ungkap Pernah Hanya Makan Ini Setiap Hari /Pixabay

JURNAL SOREANG - Kisah yang dialami oleh seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri kerap menyita perhatian, salah satunya yang dialami oleh TKI Brunei Darussalam ini.

Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Brunei Darussalam itu mengungkapkan bagaimana pengalamannya bekerja di negara tersebut, mulai dari dirinya datang hingga saat ini.

Melalui unggahan di kanal YouTube Wong Welet, begini pengalaman seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di Brunei Darussalam itu.

Baca Juga: Naik Kelas Berkat Pendampingan dari BRI, Usaha Topeng Kayu Bobung Tembus Pasar Ekspor

Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Brunei Darussalam itu mengungkapkan jika dirinya memulai bekerja di negara tersebut sejak tahun 2009 silam hingga saat ini.

“Awal-awalnya susah bro, susah. Awal masuk sini tuh gaji kecil potongan banyak kalau dulu. Tapi sekarang kan gaji di pukul rata, kalau dulu tidak,” ungkap TKI Brunei Darussalam itu, dikutip JurnalSoreang.Pikiran-Rakyat.com dari kanal YouTube Wong Welet pada 5 Agustus 2022.

Tidak semudah dengan apa yang dibayangkan, Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Brunei Darussalam itu mengungkapkan jika pada awalnya, ia cukup kesulitan beradaptasi dengan pekerjaan di negara tersebut.

Baca Juga: Lirik Lagu FOREVER 1 - Girls Generation Lengkap dengan Terjemahan Bahasa Indonesia

Selain mengalami kesulitan, ia juga mengatakan bahwa saat dirinya mulai bekerja menjadi seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Brunei Darussalam, ia hanya mengantongi gaji kecil.

“15 ringgit, agen potong 1.400. Habis kesini habis sekitar 8 juta,” ungkap TKI Brunei Darussalam itu.

Ia mengatakan, bahwa pada saat pertama menginjakkan kaki di Brunei Darussalam sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ia mendapatkan gaji sebesar 15 ringgit per hari.

Selain itu, gaji yang didapatkan oleh Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Brunei Darussalam itu masih harus dipotong oleh pihak agensi sebesar 1.400 ringgit.

Baca Juga: 12 Solusi Jitu Jika Suami atau Istri Kurang Bergairah Untuk Berhubungan Intim, Salah Satunya dengan Sentuhan

Belum berhenti sampai disitu, perjuangan pilu penuh kerja keras yang harus dilalui Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Brunei Darussalam itu juga masih terus berlanjut.

“Dua tahun dulu selama 3 bulan itu saya makan daun-daun macam rumput yang warna merah-merah, namanya kalau saya menyebutnya namanya lamiding.

Hari-hari ini selama 3 bulan, hari-hari tumis lamiding tumis lamiding sama kecap,” ungkap TKI Brunei Darussalam itu.

Ia mengungkapkan jika pada saat 3 bulan pertama dia bekerja menjadi TKI di Brunei Darussalam, ia hanya makan tumis sayuran bernama lamiding atau sejenis daun pakis.

TKI Brunei Darussalam yang bekerja di sebuah konstruksi bangunan itu juga memberikan saran kepada para calon TKI agar bisa mempersiapkan diri terlebih dahulu.

Baca Juga: Lawan Borneo FC, Fitrul Resmi Ditinggal Tak dibawa Persib ke Samarinda

Seperti di antaranya menyiapkan kemampuan juga sertifikat yang membuktikan bahwa calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI) tersebut memiliki kemampuan di bidang yang dilamarnya.

“Soalnya kalau disini semua itu butuh sertifikat tidak macam dulu, semua sertifikat, macam operator welding itu semua sertifikat, kalau gak ada sertifikat gak bisa, kalau di tempat saya,” ungkap TKI Brunei Darussalam itu.

Meskipun sempat mengalami masa-masa sulit, kini ia telah sukses menjadi seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Brunei Darussalam dengan pendapatan yang cukup besar. 

Walaupun tidak mengungkapkan berapa nominalnya, TKI Brunei Darussalam itu mengatakan bawa gajinya saat ini telah lebih tinggi dibanding gajinya saat dulu.***

Editor: Kinanti Putri Rudiana

Sumber: YouTube

Tags

Terkini

Terpopuler