Atdikbud Canberra Dukung La Trobe University Australia Partisipasi di IIVOSMA Kampus Merdeka

15 Maret 2022, 05:44 WIB
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Canberra terus meningkatkan kerja sama antara perguruan tinggi di Indonesia dan Australia guna mendukung Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang dicanangkan Kemendikbudristek. /Kemendikbud ristek /

JURNAL SOREANG- Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Canberra terus meningkatkan kerja sama antara perguruan tinggi di Indonesia dan Australia guna mendukung Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang dicanangkan Kemendikbudristek.

Salah satu upaya tersebut adalah dalam hal pertukaran dosen dan mahasiswa serta penelitian bersama dan publikasi. Hal ini disampaikan Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Canberra, Mukhamad Najib, dalam acara Round Table Discussion di La Trobe University, Australia baru-baru ini.

Dalam paparan berjudul “Collaboration Opportunities Between Universities in Indonesia and Australia”, Atdikbud Najib menyampaikan bahwa dirinya mendukung mahasiswa Indonesia memanfaatkan penuh program-program yang dicanangkan dalam MBKM, salah satunya adalah Indonesia International Vocational Student Mobility Awards (IIVOSMA).

Baca Juga: Mahasiswa Peserta Program IISMA Tiba di Negara Tujuan, Kemendikbudristek Akan Perluas Kerja Sama

“Tahun lalu, pemerintah memberikan beasiswa kepada hampir seribu mahasiswa jenjang sarjana yang ingin mengambil kuliah satu semester di luar negeri dengan program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA)," katanya.

Saat ini, pemerintah juga memberikan beasiswa yang sama bagi mahasiswa vokasi dengan program Indonesia International Vocational Student Mobility Awards (IIVOSMA).

Menurut Najib, penekanan IISMA dan IIVOSMA berbeda. “Jika IISMA fokus bermitra dengan universitas top dunia, IIVOSMA lebih pada universitas yang telah memiliki partner industri,” tambah dia.

Baca Juga: Selain Beasiswa LPDP Kini Kemendikbud Luncurkan Beasiswa IISMA, Ini Link Informasinya

IIVOSMA, jelas Najib, ditujukan untuk mahasiswa vokasi yang bobot praktiknya lebih banyak, sehingga diharapkan universitas yang akan menjadi partner adalah universitas yang memiliki hubungan erat dengan industri.

“Sehingga mahasiswa tidak hanya belajar di kelas, tapi juga memperoleh kesempatan belajar di industri,” imbuh Najib.

Oleh karenanya, Najib menilai IIVOSMA memerlukan mitra universitas yang memiliki kedekatan dengan industri. “Itulah sebabnya kami mengundang La Trobe University sebagai salah satu universitas yang memiliki hubungan erat dengan industri untuk mendaftar sebagai partner IIVOSMA,” tambah Najib.

Baca Juga: Dorong Link and Match Sekolah Vokasi, Wagub Jabar: Terbangun IMTAQ dan IPTEK, Lahir Anak Muda yang Paripurna

Merespons hal tersebut, Vice-Chancellor La Trobe University, John Dewar, mengungkapkan ketertarikannya untuk bekerja sama dengan universitas di Indonesia. “Kami tertarik untuk berpartisipasi dalam IISMA dan IIVOSMA, karena kami juga memiliki hubungan yang kuat dengan industri,” ucap John.

Diterangkan John, La Trobe University memiliki fondasi yang sangat kuat dalam ilmu kesehatan dan pihaknya juga telah menjalin kerja sama dengan beberapa kampus di Indonesia.

“Namun, potensi Indonesia sangat besar. Maka, skala kolaborasi kami dengan universitas di Indonesia perlu ditingkatkan, baik dalam hal riset, pertukaran dosen maupun pertukaran mahasiswa,” jelas John.***

 

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbud Ristek

Tags

Terkini

Terpopuler