JURNAL SOREANG- Banyak pemimpin negara yang menjabat cukup lama, seperti layaknya Indonesia dengan masa jabatan 5 tahun.
Namun tahukah kalian bahwa ada pemimpin yang menjabat hanya 20 menit saja loh, mungkin saja memiliki alasan tertentu.
Berikut adalah 4 pemimpin dengan masa menjabat terpendek sepanjang sejarah :
1. Kaisar Mo dari Tiongkok menjabat selama 2 jam
Merupakan kaisar dengan masa pemerintahan terpendek dalam sejarah Tiongkok, pada tanggal 9 Februari 1234.
Baca Juga: Meski Disebut Sang Penakluk Dunia, Raja Iskandar Agung Menangis Seperti Anak Kecil, Begini Kisahnya
Ia dibunuh tak lama setelah upacara penobatannya selama serangan Mongol di Cina.
2. Kaisar Duc Duc dari Vietnam menjabat selama 3 hari
Ia memimpin di Vietnam hanya 3 hari saja pada bulan Juli 1883, selama upacara penobatannya ia adakan pesta pora yang sebagaimana melanggar berbagai aturan berkabung masa berkabung kematian ayahnya.
Pengadilan Vietnam dengan cepat memutuskan bahwa dia akan diracun sampai mati karena pesta poranya.
3. Paus Urbanus VII menjabat selama 12 hari
Ia menjabat dari 15 September hingga 27 September 1950, Paus Urbanus VII adalah masa pemerintahan terpendek dalam sejarah Katolik.
Baca Juga: Terungkap! Raja Thailand, Vajiralongkorn Menikahi Pengawal Pribadinya Berawal dari Cinlok
Namun ia mencatat dalam buku sejarah sebagai penguasa pertama yang melarang rokok dan tembakau pada tahun 1590.
Urbanus mengancam bagi siapa pun yang merokok dan mengambil tembakau akan dikucilkan, larangannya terhadap tembakau bukan karena masalah kesehatan tetapi tidak suka terhadap tembakau di dalam gereja maupun sekitarnya.
4. Raja Louis XIX dari Prancis menjabat 20 menit
Pada 2 Agustus 1830 ia secara teknis adalah raja Prancis selama 20 menit sebelum turun takhta, bahwa dia adalah raja setelah ayahnya menandatangani surat pengunduran diri.
Baca Juga: Kebayang Pegelnya! Berat Mahkota Raja Thailand Seperti Tabung Gas, Bikin Tepuk Jidat
Louis mendengarkan argumen istrinya untuk tidak menandatangani dan mempertahankan perannya sebagai raja.
Meskipun sudah mengundurkan diri, namun beberapa warganya mengakui dirinya sebagai raja Prancis***