Kamu Harus Tau! Begini 6 Teori Terbentuknya Alam Semesta, Diantaranya Ledakan Dahsyat 13,7 Miliar Tahun Lalu

18 November 2021, 10:39 WIB
Ilustrasi mansia dan alam semesta /Pixabay

JURNAL SOREANG - Pembentukan alam semesta masih menjadi misteri, kepastian proses tersebut masih terus diperbincangkan dan banyak bermunculan berbagai teori.

Sayangnya pengetahuan manusia masih belum mampu untuk benar-benar sampai pada tahap tersebut, kecerdasan dan perkembangan ilmu pengetahuan hanya sebatas teori belaka.

Alam semesta sendiri merupakan istilah yang digunakan para ahli dan ditujukan untuk ruang angkasa yang mencakup seluruh benda-benda langit serta miliaran galaksi.

Alam semesta sudah lebih dulu ada dibandingkan manusia sebagai makhluk terakhir yang diciptakan Tuhan.

Baca Juga: Mengejutkan! 6 Planet Mirip Bumi ini Jarang Diketahui, Diprediksi Jadi Rumah Masa Depan Umat Manusia

Manusia sendiri berada di dalam galaksi bimasakti dan matahari sebagai pusat rotasinya, tidak hanya bumi ada juga planet-planet lainnya.

Dikutip Jurnal Soreang dari kanal Youtube Jenius, berikut adalah 6 teori pembentukan alam semesta :


1. Steady-State Theory atau teori keadaan tetap

Teori keadaan tetap didasarkan pada prinsip kosmologi sempurna, prinsip ini menyatakan bahwa alam semesta dalam kondisi apapun dimana atau kapan selalu dalam keadaan yang sama.

Dengan kata lain, Teori ini menganggap bahwa alam semesta tak memiliki awal dan tak pula memiliki akhir.

Setiap galaksi yang ada mulai dari tumbuh menua hingga akhirnya mati, jadi menurut teori ini alam semesta tak terhingga besarnya.

Baca Juga: Hanya di India! 12 Fakta Ritual dan Aturan Aneh ini Tidak Masuk Akal, Diantaranya Sapi Punya KTP Sendiri


2. Teori Bintang Kembar

Teori bintang kembar menjelaskan bahwa alam semesta terbentuk melalui dua bintang yang kembar, diantara kedua bintang itu salah satunya kemudian meledak.

Hal ini terjadi akibat bintang itu memiliki materi yang sangat padat serta suhu yang terlalu panas, ledakan dahsyat ini membuat bintang yang meledak terpecah menjadi planet.

Sementara itu karena adanya gravitasi semua planet tersebut bergerak mengelilingi bintangnya masing-masing.


3. Teori Kabut atau Nebula

Dari zaman sebelum masehi para ahli sudah memikirkan bagaimana proses terjadinya alam semesta, salah satunya adalah teori kabut atau sering disebut dengan nebula.

Teori ini diperkenalkan oleh Immanuel kant Pada tahun 1755, dalam teori ini mengatakan bahwa di alam semesta terdapat gas yang berkumpul menjadi kabut atau Nebula.

Gaya tarik-menarik antara gas yang kemudian membentuk kumpulan kabut ini sangat besar serta berputar semakin cepat proses perputaran ini akhirnya menjadi planet-
planet.

Baca Juga: Mencengangkan! 2 Fakta Unik Istana Nurul Iman, Rumah Sultan Brunei Darussalam

 

4. Teori Pasang Surut

Teori pasang surut gas pertama kali dikenalkan oleh James Jeans dan Harold Jeffreys tahun 1918.

Menurut mereka, sebuah bintang besar mendekati matahari dalam jarak dekat dan menyebabkan terjadinya pasang surut pada tubuh Matahari yang saat itu masih berupa gas.

Saat bintang tersebut mendekat, akan terbentuk gelombang raksasa pada tubuh Matahari yang disebabkan oleh gaya tarik bintang.

Gelombang tersebut mencapai ketinggian yang luar biasa dan menjauh dari inti Matahari menuju bintang tersebut.

Gelombang yang membentuk lidah pijar akan mengalami perapatan gas hingga terpecah menjadi planet-planet.

Baca Juga: Kenapa dalam Sepak Bola Jika Menang Dapat 3 Poin dan Kalah 1 Poin ? Ini Dia Penjelannya


5. Teori Dentuman Besar (Big Bang Theory)

Ahli yang pertama kali mencetuskan atau menemukan teori ini adalah Alexandra Friedman pada tahun 1922. Ia merupakan ahli fisika yang berasal dari Rusia.

Isi dari teori yang diungkapkan adalah struktur alam semesta selalu berubah (dinamis).

Berdasarkan teori dentuman besar (Teori Big Bang), alam semesta terdiri dari massa yang sangat besar dan massa jenis yang sangat besar juga.

Kemudian, adanya reaksi inti mengakibatkan massa tersebut meledak dan mengembang sangat cepat hingga menjauhi pusat ledakan.

Ledakan dahsyat itu terjadi sekitar 13,7 miliar tahun yang lalu.

Ilustrasi NASA/Chandra X-Ray Observatory


6. Teori Planetisimal

Teori ini dikemukakan oleh Forest Ray Morton, seorang astronom Amerika dan Thomas C. Chamberlein, ahli geologi pada 1916. Dalam teorinya mereka mengemukakan bahwa
matahari sudah ada sejak awal.

Suatu ketika, ada bintang yang lebih besar dari ukuran matahari mendekati matahari. Hal ini mengakibatkan terjadinya daya tarik pasang pada matahari sehingga ada
sebagian materi matahari yang terlepas dan bertebaran pada orbitnya.

Lama kelamaan, material tersebut menyerupai lidah api raksasa dan menjauh dari matahari.

Namun, material-material yang kecil tersapu oleh material yang lebih besar kemudian bersatu dan berputar pada orbitnya.

Pada akhirnya, terciptalah planet-planet dari material tersebut, salah satunya bumi yang kita tempati ini. ***

Editor: Azmy Yanuar Muttaqien

Sumber: Youtube Jenius

Tags

Terkini

Terpopuler