Pendapatan Pertamina Lebih Besar dari Tesla Milik Elon Musk, Nilainya Mencapai 41,47 Miliar Dolar AS

16 Agustus 2021, 16:27 WIB
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati. /twitter.com/kemenBUMN

JURNAL SOREANG - Pertamina kembali mendapatkan pengakuan dari dunia Internasional, karena masuk ke dalam daftar 500 perusahaan global dengan pendapatan terbesar.

Dikutip Jurnal Soreang dari akun Instagram @bisnismillenial, berdasarkan data versi Fortune 500 tahun 2021, pertamina berhasil menduduki peringkat ke-287 dengan pendapatan sebesar 41,47 miliar dolar AS (sekitar Rp595,6 T).

Seperti diketahui, PT Pertamina (Persero) merupakan perusahaan besar dari Indonesia.

Baca Juga: DPR RI Pertanyakan Holding-isasi PLTP oleh Pertamina Geothermal Energy, Nevi Zuairina: Mestinya oleh PLN

Sebuah hal yang membanggakan sekali tentunya karena Pertamina berhasil masuk jajaran perusahaan internasional yang mendapatkan pendapatan tertinggi.

Bahkan pendapatannya berhasil mengalahkan Coca-Cola, Repsol, Tesla, hingga Danone.

Coca-cola diketahui berada di peringkat 370, Repsol di posisi 381, Tesla milik Elon Musk ada di peringkat 392 dan Danone berada di posisi 454.

Pada tahun ini, Pertamina menjadi satu-satunya perusahaan Indonesia yang masuk dalam daftar tersebut.

Baca Juga: Pertamina Tepis Kabar Penutupan SPBU Pengisian BBM Selama Masa PPKM Darurat Jawa - Bali

Meskipun pernah merosot karena dampak dari pandemi, kini Pertamina kembali bangkit.

Pertamina mampu meningkatkan pendapatan perusahaan hingga 41,47 miliar dolar AS dan mencetak laba 1,05 miliar dolar pada 2020.

Atas capaian tersebut, Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati pun mengucapkan terima kasih kepada seluruh stakeholder.

Karena menurut Nicke, hal ini tidak lepas dari dukungan positif berbagai pihak, baik Direksi, Dewan Komisaris dan seluruh pekerja Pertamina Group, serta pemegang saham, pemerintah, masyarakat dan juga stakeholder lainnya.

Baca Juga: Anggota DPR Tak Setuju Pertamina dan Anak Perusahaannya Lakukan Penjualan Saham Perdana, Ini Alasannya

"Hal ini juga merupakan pengakuan dunia internasional bahwa Pertamina sejajar dengan worldclass company lainnya," ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (3/8/2021).

Nicke mengatakan dalam tantangan pandemi sejak tahun lalu, Pertamina mengalami triple shocksehingga mengalami penurunan pendapatan secara signifikan.

“Tantangan pandemi COVID-19 tidak ringan. Selain memantapkan langkah untuk dapatmencapai target nilai pasar USD 100 miliar pada 2024 mendatang, seluruh jajaran manajemen dan pekerja tetap fokus memberikan pelayanan kepada masyarakat," kata Nicke.

"Kami optimis akan terus tumbuh dan terus memberikan manfaat seluas-luasnya untuk masyarakat dan negara,” tuturnya.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Instagram @bisnismillenial

Tags

Terkini

Terpopuler