15 Fakta Tentang Bom Bunuh Diri, Peristiwa Pertama Hingga Ledakan Terbesar

28 Maret 2021, 17:01 WIB
Ilustrasinya ledakan bom, Ini daftar peristiwa bom di dunia /Pixabay/

JURNAL SOREANG – Indonesia kembali dilanda aksi teror. Bom yang meledak di depan gerbang Gereja Katedral Katolik Makassar pada Minggu pagi, 28 Maret 2021 sedikitnya menyebabkan 14 orang terluka.

Ledakan tersebut terjadi pada sekitar pukul 10.20 WITA. Jemaat sedang melaksanakan ibadah di dalam gereja.Wilayah di sekitaran gereja sudah dipasangi garis polisi. Berdasarkan video yang beredar, tubuh pelaku bom bunuh diri berserakan.

Peristiwa bom bunuh diri ini merupakan aksi teror yang sangat dikecam oleh semua pihak. Sebagaimana dilansir JurnalSoreang.pikiran-rakyat.com dari Irish Times, berikut 15 fakta tentang bom bunuh diri di seluruh dunia:

1. Bom bunuh diri pertama di dunia yaitu berada di negara Rusia pada 1881. Kala itu, pelaku yang bernama Ignaty Grinevitsky (seorang anggota sayap kiri) menewaskan Tsar Alexander II, seorang kaisar di Rusia yang telah memerintah selama 27 tahun.

2. Sejak peristiwa yang menewaskan Tsar Alexander II, korban bom bunuh diri sampai saat ini telah menewaskan lebih dari 72 ribu orang. Sedangkan jumlah luka-luka lebih banyak dua kali lipat dari orang yang meninggal.

Baca Juga: Gubernur Ridwan Kamil Mengutuk Keras Aksi Bom Bunuh Diri Makasar, Jabar Tingkatkan Keamanan

Baca Juga: DPR dan FKUB Kota Bandung Minta Pemerintah Ungkap Motif Peledakan Bom Makassar

3. Dari 10 ledakan besar yang terjadi pada rentang waktu 2011-2018, tujuh diantaranya disebabkan oleh bom bunuh diri.

4. Pelaku bom bunuh diri termuda diketahui berusia empat tahun. Sementara yang tertua berumur 72 tahun.

5. Dari rentang 1980 hingga 2017, tercatat 3.000 bom bunuh diri terjadi di Timur Tengah, menewaskan setidaknya 32 ribu orang dan melukai 76 ribu.

Baca Juga: Pelaku Bom Makassar Pakai Motor Matic, Polri: 14 Orang Terluka Akibat Bom

Baca Juga: Forum Kerukunan Umat Beragama Jabar Minta Warga Tak Sebar Info Hoaks Bom Makassar

6. Ledakan terbesar karena bom bunuh diri terjadi pada 23 Oktober 1983 di Beirut, Lebanon. Kala itu, dua ledakan besar terjadi di barak (asrama militer) Amerika Serikat. Dampaknya, 305 orang tewas di tempat.

Kejadian nahas tersebut bermula ketika dua buah truk yang sengaja menabrakkan markas militer Amerika Serikat. Diketahui, dua truk itu bermuatan 1,4 ton bahan peledak.

7. Tercatat 54 peristiwa bom bunuh diri di seluruh dunia pada tahun 2002. Jumlahnya kemudian meningkat menjadi 116 pada 2004.

Baca Juga: Mulai 1 April 2021 Simak Tayangan Program BDR di TV Edukasi, Kini Tak Lagi di TVRI

Baca Juga: Muhammadiyah Jabar Minta Polisi Usut Tuntas Bom Makassar

8. Pada awal lima tahun berdiri, ISIS telah meluncurkan lebih dari seratus bom bunuh diri. Jumlah korban dari ISIS pada rentang waktu tersebut mencapai 2.200, dan melukai 6 ribu orang. Sebagian korban dari bom bunuh diri ISIS adalah warga sipil.

9. 15 dari 22 pelaku bom bunuh diri di Eropa tidak melanjutkan pendidikannya atau menjadi mahasiswa (kuliah). 17 diantaranya merupakan pengangguran.

10. Alasan paling kuat seseorang melakukan bom bunuh diri berasal dari kombinasi faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal, pelaku dipengaruhi oleh kelompok dan lingkungannya. Sementara pskilogi atau psikis dari pelaku merupakan faktor internalnya.

Baca Juga: Jelang Pertandingan kedua Piala Menpora, Persib Vs Persita, Ini yang Akan dilakukan Robert

Baca Juga: Detik-detik Bom Bunuh Diri di Depan Gereja Katedral Makassar, Jemaat Sedang Melaksanakan Ibadat

11. Spekulasi yang terjadi saat ini di masyarakat dunia adalah, bom bunuh diri merupakan jalan keluar (mati syahid) bagi orang Muslim. Padahal kenyataannya, tidak ada ajaran manapun (termasuk Islam) yang membenarkan aksi bom bunuh diri.

12. Boko Haram, sebuah organisasi militan dan teroris yang berada di Nigeria lebih banyak menggunakan wanita sebagai pelaku bom bunuh diri daripada organisasi militan lainnya.

13. Serangan pertama yang melibatkan pelaku wanita dari Boko Haram ini terjadi pada 8 Juni 2014. Kala itu, bom bunuh diri dilancarkan ke markas 301 Battalion di Gombe, Nigeria.

Baca Juga: Tujuh Korban Bom Polrestabes Medan Terima Santunan dari LPSK

Baca Juga: Dulu Meracik Bom, Sekarang Meracik Soto: Perjalanan Hidup Jack Harun yang Penuh Inspirasi

14. Seorang wanita “lebih mudah” untuk menyembunyikan bom dibalik bajunya ketimbang pria. Alasan inilah yang disinyalir membuat para organisasi teroris memakai wanita sebagai ujung tombaknya.

15. Pada rentang tahun 2006 dan 2015, pemerintah Afghanistan merogoh kocek sekitar 17 miliar dollar, atau setara Rp238 triliun untuk memerangi pelaku bom bunuh diri yang hanya memakai alat sederhana (alat rumahan).***

Editor: Sarnapi

Sumber: Irish Times

Tags

Terkini

Terpopuler