Network
JURNAL SOREANG – Para pecinta sastra klasik pasti sudah tak asing lagi dengan sosok Jane Austen. Pernah menulis 6 novel selama hidupnya, wanita ini dianggap sebagai salah satu penulis yang legendaris.
Novel-novel yang pernah ditulisnya di antaranya adalah ‘Sense and Sesibility’, ‘Pride and Prejudice’, ‘Northanger Abbey’, ‘Mansfield Park’, ‘Emma’, dan juga ‘Persuasion’. Kebanyakan dari tulisan Austen adalah novel dengan tema yang sentimental.
Jane Austen, Perempuan yang Lahir di Tengah Banyak Anak Laki-Laki
Austen lahir pada 16 Desember 1775 di Hampshire, tepatnya di sebuah desa yang bernama Steventon. Dia merupakan anak ke-7 dari 8 bersaudara, di mana 6 saudaranya yang lain adalah laki-laki. Jane Austen hanya mempunyai satu orang saudara perempuan, yakni kakaknya yang bernama Cassy atau Cassandra.
Ayahnya adalah seorang pastor yang bernama George. Dia merupakan pria yang mengajarkan anak-anaknya untuk menumbuhkan semangat dalam mencari ilmu. Selain itu, ibu dari Jane Austen yang bernama Cassandra merupakan seorang wanita yang senang membuat cerita dan puisi.
Austen tumbuh di keluarga yang bahagia. Keharmonisan keluarganya merupakan salah satu faktor yang mendorongnya untuk mampu menciptakan sebuah tulisan yang bagus.
Mulai Menulis pada Usia 11 Tahun
Diketahui bahwa salah satu tulisan Jane Austen yang paling awal diciptakan sekitar tahun 1787. Layaknya ibunya, dia juga senang menulis cerita dan puisi untuk menghibur keluarganya. Austen dikenal senang menulis cerita kehidupan sehari-hari yang telah dilebih-lebihkan atau didramatisir. Selain itu, dia juga senang melakukan parodi.
Di antara tahun 1787 hingga 1793, tulisan Jane Austen dikumpulkan dalam tiga jilid yang diberi judul Volume Pertama, Volume Kedua, dan Volume Ketiga. Buku-buku ini sekarang disebut sebagai ‘Juvenilia’ dan menyimpan tulisan Jane Austen yang setidaknya berjumlah 90.000 kata.
Gaya Tulisan Austen yang Cocok untuk Pembaca Wanita Modern
Tulisan Jane Austen pertama kali dipublikasikan pada tahun 1811. Novel tersebut adalah karyanya yang berjudul ‘Sense and Sensibility’. Pada awal tahun 1800-an, kebanyakan wanita masih melakukan peran tradisional mereka, seperti berdiam di rumah. Di atas segalanya, peran utama wanita di dalam masyarakat pada waktu itu adalah untuk menjadi seorang istri yang baik.
Wanita diberikan ekspektasi untuk selalu menurut kepada keluarga yang membesarkan mereka dan suami yang nantinya akan menjadi kepala rumah tangga mereka. Novel-novel Jane Austen menyoroti hal ini.
