Baca Juga: CElebrASEAN Expo 2023: Bukti Kolaborasi Hebat Pelaku Ekonomi Kreatif ASEAN
ChatGPT Produk Gagal dan Kedatangan ke Indonesia
Meski produknya laku di pasaran, namun Altman tak laku berpuas diri. Bahkan pada awal tahun ini, dia mengatakan ChatGPT kadang bisa berfungsi dengan baik dan terkadang tidak. "Mereka mengetik sesuatu, mencoba sampai benar, lalu menyalin jawaban itu dan menempelkannya di tempat lain lalu kembali dan mencoba mengintegrasikan dengan hasil penelusuran atau alur kerja lainnya," jelasnya dikutip Yahoo News Februari lalu.
Dalam kesempatan lain, Altman juga pernah meminta semua orang untuk tidak percaya dengan dirinya. Ini diucapkan pada saat menghadiri Bloomberg Technology Summit di San Fransisco Amerika Serikat (AS).
"Seharusnya tidak," jawabnya saat ditanya soal mengapa orang harus percaya padanya. Namun dia menganjurkan semua orang percaya pada OpenAI. Langkah ini bisa dilakukan jika perusahaan telah dirasa memperjuangkan langkah pengaturan dan memastikan teknologi yang dibawanya diatur berbasis kemanusiaan. Pada bulan Juni lalu, Altman diketahui berkunjung ke Indonesia. Dia datang dalam sebuah acara bertajuk Conversation with Sam Altman yang digelar di Jakarta.
Dia berbicara banyak soal ChatGPT, termasuk meminta bantuan untuk bisa mengakses dataset Bahasa Indonesia. Altman ingin platformnya bisa didukung bahasa Indonesia. Namun dia mengakui pihaknya tak mengantongi akses dataset ke bahasa Indonesia untuk melatih sistemnya. "Kami butuh bantuan untuk mewujudkannya [dukungan Bahasa Indonesia yang mumpuni]. Jika Indonesia menyediakan dataset yang bisa kami gunakan, kami akan sangat senang," kata dia dalam sesi tanya-jawab, dikutip dari siaran langsung via YouTube.
Sementara itu rencana pemberian Golden Visa ke Altman pernah diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Dia menjelaskan visa diberikan pada mereka dengan kapasitas intelektual tinggi dan mau bekerja di Indonesia. Altman dianggap masuk dalam kategori tersebut. Menurut Luhut, bos ChatGPT itu akan sering bertandang ke Indonesia. "Misalnya ada orang yang punya kapasitas intelektual tinggi, peneliti dari universitas ternama, orang berpengaruh. Seperti Chat GPT ya (CEO) Sam Altman, ya Presiden tadi juga karena dia mau dan sering ke Indonesia ya kita kasih," kata Luhut.** *