Selain itu, Seo Shin-ae berkata bahwa dia sangat merasakan kesedihan yang mendalam atas apa yang pernah dialaminya.
“Meskipun musim dingin yang pahit ini tidak indah, bunga plum saya mengeluarkan aroma yang jelas dalam energi musim dingin. Terlalu menyedihkan bagi saya untuk pingsan seperti ini. Saya minta maaf untuk orang-orang yang menyinari musim saya. Saya tidak punya alasan untuk tinggal di musim dingin lagi. Mari kita pecahkan jalan es. Jika Anda tidak bisa melelehkannya, ayo hancurkan." ungkapnya.
Kemudian Seo Shin Ae berharap jika perasaan yang dialaminya saat ini akan segera segera berlalu, berganti dengan perasaan yang lebih cerah.
“Baru setelah itu, di penghujung malam musim dingin yang panjang dan panjang, sinar matahari yang tidak diketahui terasa samar-samar. Melihat sekeliling, meski angin kencang masih bertiup, tanah berlumpur mulai mengeras sedikit demi sedikit karena salju yang mencair. Sebentar lagi, tunas musim semi yang muda akan bertunas, "katanya.
Namun, sekali lagi Seo Shin Ae menegaskan bahwa dia masih merasakan trauma dari apa yang telah dialaminya.
" Saya harap Anda akan tahu bahwa saya, yang masih mengalami musim dingin yang menyakitkan di suatu tempat, juga menyinari sedikit sinar matahari untuk Anda. Karena kamu menjalani kehidupan yang benar-benar cemerlang, ”pungkasnya.
Berbagai interpretasi dari tulisan curahan hati Seo Shin Ae pun tersebut terus berlanjut. Selain itu, gambar yang diposting oleh Seo Shin-ae bersama dengan teks panjang dengan lampiran foto bangunan yang hancur, kian menambah pertanyaan.***