Waspada Serangan Gangguan Bipolar, Ini Penjelasannya Menurut Dokter Hani Amariannisa

- 25 November 2023, 10:27 WIB
Dokter Hani Amariannisa, dokter umum Klinik Al Qolbu Cihampelas, Bandung Barat
Dokter Hani Amariannisa, dokter umum Klinik Al Qolbu Cihampelas, Bandung Barat /Istimewa /

Kedua, gejala depresi pada gangguan bipolar mungkin terlihat sama dengan depresi pada umumnya, seperti merasa sedih dan kehilangan semangat untuk beraktivitas.

Baca Juga: Penyakit Monkeypox Terjadi di Indonesia, Bagaimana Strategi Ketiga Capres Pemilu 2024 Menghadapi Pandemi?

Namun, perbedaannya terletak pada pengidap bipolar yang mengalami perubahan suasana hati yang lebih ekstrem, seperti saat mereka sangat semangat atau sangat lesu.

Selain itu, untuk mendiagnosis depresi bipolar, dokter perlu menemukan riwayat pengalaman puncak semangat atau puncak sedih sebelumnya, yang tidak ditemukan pada depresi biasa.

Penyebab dari kedua kondisi ini pun berbeda. Gangguan bipolar dikaitkan dengan gangguan pada senyawa alami yang mengendalikan otak. Di sisi lain, depresi dapat dipicu oleh berbagai faktor, seperti stres dan perubahan hormonal.

 

Jenis-Jenis Gangguan Bipolar

Gangguan bipolar didiagnosis dengan menggunakan kriteria yang tercantum dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5).

Untuk dinyatakan mengidap gangguan bipolar, seseorang perlu mengalami setidaknya satu periode suasana hati yang sangat tinggi. DSM-5 mengklasifikasikan tiga jenis utama gangguan bipolar.

Halaman:

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x