Waspada! 30 Risiko Penyakit yang Bisa Timbul Akibat Hirup Udara Berkualitas Buruk

- 22 Agustus 2023, 21:31 WIB
Ilustrasi udara buruk, Waspada! 30 Risiko Penyakit yang Bisa Timbul Akibat Hirup Udara Berkualitas Buruk
Ilustrasi udara buruk, Waspada! 30 Risiko Penyakit yang Bisa Timbul Akibat Hirup Udara Berkualitas Buruk /Pixabay/

JURNAL SOREANG - Udara bersih dan segar adalah hak setiap individu. Namun, sayangnya, banyak di daerah Jabodetabek khususnya Bandung saat ini mengalami masalah polusi udara yang sangat serius. 

Udara berkualitas buruk dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan manusia. Dalam artikel ini, kami akan membahas 30 risiko penyakit yang bisa timbul akibat hirup udara berkualitas buruk.

1. Asma

Polutan udara seperti partikel debu atau zat kimia tertentu dapat memicu serangan asma pada individu yang rentan terhadap kondisi tersebut.

2. Bronkitis

Paparan jangka panjang terhadap polusi udara dapat menyebabkan peradangan pada saluran bronkial dan menyebabkan bronkitis kronis.

Baca Juga: Segera Tayang! Inilah Sinopsis dan Fakta Menarik Film Indigo yang Dibintangi Aliando Syarief dan Amanda Manopo

3. Penyakit Jantung

Partikel-partikel halus dalam polusi udara dapat masuk ke aliran darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung koroner serta gangguan irama jantung.

4. Stroke

Paparan polusi udara telah dikaitkan dengan peningkatan risiko stroke karena partikel-partikel berbahaya tersebut dapat mencapai otak melalui sistem pernapasan.

5. Kanker Paru-paru

Zat-zat karsinogenik dalam polusi udara seperti asap kendaraan bermotor atau industri dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker paru-paru.

6. Infeksi Saluran Pernapasan

Udara yang tercemar dapat memicu infeksi saluran pernapasan seperti pilek, flu, atau pneumonia.

Baca Juga: Honor Paskibraka Belum Dibayarkan, Kadis Dispora Dicecar Anggota DPRD Morotai, Ini Penjelasannya

7. Gangguan Perkembangan Paru-paru pada Anak-anak

Paparan polusi udara pada masa anak-anak dapat menyebabkan gangguan perkembangan paru-paru dan meningkatkan risiko asma di kemudian hari.

8. Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)

Polusi udara adalah faktor risiko utama dalam pengembangan PPOK, yang termasuk penyakit saluran napas kronis seperti bronkitis kronis dan emfisema.

9. Gangguan Kesehatan Mata

Partikel-partikel halus dalam polusi udara bisa merusak mata dan menyebabkan iritasi, kemerahan, atau bahkan kerusakan permanen pada organ tersebut.

10. Masalah Kulit

Polutan udara dapat menyumbat pori-pori kulit dan menyebabkan jerawat, iritasi kulit, atau penuaan dini.

Baca Juga: 6 Weton Paling Langka yang Bisa Menarik Rezeki dan Keberuntungan untuk Datang Sehingga Membuat Kaya Raya

11. Gangguan Sistem Saraf

Beberapa studi menunjukkan bahwa paparan polusi udara tinggi dapat berkontribusi pada penurunan fungsi kognitif dan risiko gangguan neurologis seperti Alzheimer atau Parkinson.

12. Kelainan Pembentukan Janin

 Ibu hamil yang terpapar polusi udara tinggi memiliki risiko lebih tinggi mengalami kelainan pembentukan janin serta komplikasi kehamilan lainnya.

13. Obesitas

Penelitian menunjukkan adanya hubungan antara paparan polusi udara dan peningkatan risiko obesitas pada individu.

14. Gangguan Kesehatan Mental

Polusi udara dapat mempengaruhi kesehatan mental dengan meningkatkan risiko depresi, kecemasan, atau gangguan tidur.

15. Gangguan Fungsi Paru-paru

Paparan jangka panjang terhadap polusi udara dapat mengurangi kapasitas paru-paru serta menyebabkan sesak napas dan batuk kronis.

Baca Juga: Mengaku Bisa Gandakan Uang, MD Tipu Korban Rp 1,45 Miliar di Sleman

16. Gagal Ginjal

Beberapa zat berbahaya dalam polusi udara diketahui memiliki efek negatif pada fungsi ginjal dan dapat meningkatkan risiko gagal ginjal.

17. Penyakit Perubahan Metabolisme

Polutan seperti PM2,5 telah dikaitkan dengan perubahan metabolisme tubuh yang berkontribusi pada penyakit metabolik seperti diabetes tipe 2 atau sindrom resistensi insulin.

18. Kerusakan Sistem Kekebalan Tubuh

Paparan polusi udara bisa merusak sistem kekebalan tubuh sehingga meningkatkan kerentanan terhadap infeksi dan penyakit autoimun.

19. Masalah Kesuburan

Beberapa studi menunjukkan hubungan antara paparan polusi udara tinggi dengan masalah kesuburan baik pada pria maupun wanita.

20. Penyakit Kulit Sensitif

Udara yang tercemar oleh bahan kimia tertentu dapat menyebabkan reaksi alergi kulit atau dermatitis kontak.

Baca Juga: Residivis Begal Ngaku Polisi Ditembak Satreskrim Polresta Bandung: Tersangka Terancam 10 Tahun Penjara

21. Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)

Partikel-partikel polutan dalam udara dapat mempengaruhi fungsi pembuluh darah dan meningkatkan risiko tekanan darah tinggi.

22. Gangguan Tidur

Polusi udara dapat mengganggu kualitas tidur dan menyebabkan masalah tidur seperti insomnia atau sleep apnea.

23. Penyakit Saluran Pencernaan

Paparan jangka panjang terhadap polusi udara juga telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit saluran pencernaan seperti gastritis atau gangguan hati.

24. Gangguan Kesehatan Reproduksi

Polutan dalam udara bisa merusak sistem reproduksi manusia dan berkontribusi pada masalah kesuburan, kelainan janin, atau gangguan hormonal.

25. Masalah Kesehatan Anak-anak

Anak-anak yang terpapar polusi udara tinggi memiliki resiko lebih tinggi untuk mengalami batuk kronis, infeksi pernapasan, atau perkembangan fisik yang tidak optimal.

26. Radang Sendi (Arthritis)

Beberapa studi menunjukkan adanya hubungan antara paparan partikel debu halus dengan peningkatan risiko radang sendi pada individu rentan.

Baca Juga: Aktor Tampan Shim Hyung Tak Akhirnya Menikah dengan Hirai Saya, Wanita Berkebangsaan Jepang

27. Keguguran Spontan

Paparan polusi udara tertentu dapat meningkatkan risiko keguguran spontan pada wanita hamil.

28. Gagal Jantung

Partikel-partikel halus dalam polusi udara dapat memicu gejala gagal jantung serta memperburuk kondisi bagi penderita penyakit jantung sebelumnya.

29. Gangguan Pertumbuhan pada Anak Polusi udara dapat menghambat pertumbuhan fisik dan kognitif anak-anak serta meningkatkan risiko gangguan perkembangan.

30. Penuaan Dini

Paparan polusi udara tinggi bisa mempercepat proses penuaan kulit dan menyebabkan kerutan, bintik-bintik hitam, atau kehilangan elastisitas kulit.

Dalam rangka melindungi diri sendiri dan keluarga dari dampak negatif polusi udara, penting untuk menjaga lingkungan tetap bersih dengan mengurangi emisi kendaraan bermotor, menggunakan energi terbarukan, serta melakukan tindakan individu seperti penggunaan masker anti-polusi saat beraktivitas di luar ruangan.

Mari kita semua berkomitmen untuk menciptakan udara yang lebih sehat bagi generasi mendatang.***

Editor: Yoga Mulyana

Sumber: berbagai sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah