Berbahaya! Pemanis Buatan Dapat Memicu Kanker, WHO: Aspartam Mungkin Bersifat Karsinogenik

- 14 Juli 2023, 12:13 WIB
Gambar ilustrasi permen yang mengandung banyak pemanis buatan aspartam
Gambar ilustrasi permen yang mengandung banyak pemanis buatan aspartam /Pexels

Sementara itu, Profesor Epidemiologi Kanker di Cedars-Sinai Medical Center, Los Angeles, Paul Pharoah, mengatakan kategori Grup 2B juga mengandung ekstrak lidah buaya dan asam caffeic yang terdapat pada teh dan kopi.

"Masyarakat umum tidak perlu khawatir tentang risiko kanker yang terkait dengan bahan kimia yang diklasifikasikan sebagai Grup 2B," katanya.

Kemudian, kelompok kedua, Joint Expert Committee on Food Additives (JECFA) yang dibentuk oleh WHO dan mitra badan-badan PBB Organisasi Pangan dan Pertanian bertemu di Jenewa dari 27 Juni hingga 6 Juli untuk menilai risiko yang terkait dengan aspartam.

Baca Juga: Lima Ganda Putra Indonesia Tampil di Korea Open 2023, Berikut Daftar Lengkapnya

Disimpulkan bahwa data yang dievaluasi menunjukkan tidak ada alasan untuk mengubah asupan harian yang dapat diterima dari nol menjadi 40 miligram aspartam per kilogram berat badan.

Dengan sekaleng minuman ringan bebas gula yang biasanya mengandung 200 atau 300 miligram (mg) pemanis aspartam, orang dewasa seberat 70 kilogram dapat mengonsumsi lebih dari sembilan hingga 14 kaleng sehari.

Namun, perhatian lebih ditujukan kepada pengguna yang rutin mengonsumsi minuman bersoda.

Aspartam adalah pemanis berbahan dasar kimia yang banyak digunakan dalam pembuatan berbagai makanan dan minuman sejak tahun 1980.

Baca Juga: Dua Tunggal Putri Indonesia Tampil di Korea Open 2023, Berikut Perinciannya

Ini ditemukan dalam minuman diet, permen karet, gelatin, krim air, produk susu, yogurt, pasta gigi, obat batuk dan pil vitamin kunyah.

Halaman:

Editor: Rustandi

Sumber: AFP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah