Ingin Mengetahui Rasa Takut dan Ketinggalan, Berikut Cara Mengenali Foto Agar Tidak Berdampak pada Kesehatan

- 18 Mei 2023, 17:51 WIB
Ilustrasi seorang perempuan yang mengalam fomo atau rasa takut akan ketinggalan, yang berdampak buruk pada kesehatan tubuh.
Ilustrasi seorang perempuan yang mengalam fomo atau rasa takut akan ketinggalan, yang berdampak buruk pada kesehatan tubuh. /Pixabay

JURNAL SOREANG - Di dunia yang serba cepat dan sangat terhubung, kita mendapati diri kita terus-menerus dibombardir dengan pembaruan media sosial, undangan acara, dan kisah orang lain yang menjalani kehidupan yang tampaknya sempurna.

Tidak heran jika banyak dari kita yang pernah mengalami FOMO, atau Ketakutan akan Ketinggalan dari segela kegiatan sehingga mengalami stres.

FOMO adalah kecemasan atau kegelisahan yang kita rasakan ketika kita yakin orang lain menikmati pengalaman yang mengasyikkan, sementara kita tidak ada di sana untuk mengambil bagian di dalamnya.

Baca Juga: Liga Australia : Melbourne City Diramal akan Tundukan Sydney FC 2-1

Hal Ini adalah sensasi yang meresap yang dapat merusak kesehatan mental dan fisik kita, ketika hal itu dibiarkan pada diri kita.

Mari kenali lebih dalam terkai FOMO, lebih dalam dan dampaknya terhadap kesehatan kita. Berikut pengertian dan dampak dari fomo yang dilansir dari beberapa artikel. Yuk simak!

Arti dan Dampak

FOMO berasal dari keinginan bawaan kita untuk menjadi bagian dan diterima secara sosial, Rasa takut ditinggalkan dapat memicu perasaan tidak mampu, kesepian, dan tidak aman.

Saat kami menelusuri umpan media sosial kami, kami dihadapkan pada sorotan yang dipilih dengan cermat dari kehidupan teman-teman kami, menampilkan perjalanan petualangan, pesta glamor, atau pencapaian profesional mereka.

Baca Juga: Badan Mudah Lelah Karena Kurang Tidur? Atasi dengan Konsumsi 4 Makanan ini, Tubuh Dijamin Tetap Bugar

Membandingkan kehidupan kita sehari-hari dengan momen yang dipilih dengan cermat ini dapat menimbulkan perasaan tidak puas dan keraguan diri.

Kebutuhan konstan untuk tetap terhubung dan up to date memperburuk FOMO. Kami merasa terdorong untuk menghadiri setiap acara sosial, memeriksa ponsel kami tanpa henti, dan mengawasi apa yang dilakukan orang lain.

Ketakutan akan kehilangan ini dapat mengakibatkan stres kronis, gangguan tidur, dan berkurangnya harga diri.

Aliran informasi yang tidak ada habisnya dan tekanan untuk mengikuti perkembangan dapat membuat kita terkuras secara mental dan emosional.

Baca Juga: Setelah Buat Viral Saat Tinjau Lampung, Kini Presiden Jokowi Tinjau Kondisi Jalan di Provinsi Jambi

Selain itu, FOMO memiliki dampak fisik. Kecemasan yang terkait dengan kehilangan dapat mengganggu pola tidur kita, menyebabkan kelelahan dan melemahnya sistem kekebalan tubuh.

Penggunaan perangkat digital yang terus-menerus untuk mengikuti perkembangan terkini dapat menyebabkan ketegangan mata, postur tubuh yang buruk, dan masalah muskuloskeletal.

Selain itu, perbandingan terus-menerus dengan orang lain dapat menyebabkan ketidakpuasan citra tubuh dan perilaku tidak sehat seperti diet ekstrem atau olahraga berlebihan.

Baca Juga: Liga Italia : Sassuolo Diramal akan Draw 2-2 Hadapi Monza

Untuk memerangi dampak negatif FOMO terhadap kesehatan kita, penting untuk mengembangkan hubungan yang sehat dengan media sosial dan teknologi digital.

Menetapkan batasan, seperti membatasi waktu layar dan menetapkan periode bebas teknologi, memungkinkan kita untuk memutuskan hubungan dan fokus pada perawatan diri.

Terlibat dalam aktivitas yang memberi kita kegembiraan dan kepuasan, alih-alih mencari validasi eksternal, dapat membantu membangun ketahanan terhadap FOMO.

Mempraktikkan kesadaran dan rasa syukur juga dapat menangkal efek negatif FOMO. Dengan hadir pada saat ini dan menghargai apa yang kita miliki.

Baca Juga: Kejakgung Telah Tetapkan Menkominfo Sebagai Tersangka Kasus Dugaan Rampok Uang Rakyat, Ini Kata Mahfud MD

kita dapat menumbuhkan rasa puas dan mengurangi kebutuhan akan perbandingan terus-menerus.

Mengelilingi diri kita dengan orang-orang yang suportif dan berpikiran sama yang menghargai koneksi sejati daripada pengalaman dangkal juga dapat mengurangi FOMO.

Kesimpulannya, FOMO, atau Fear of Missing Out, telah menjadi fenomena yang semakin lazim di dunia kita yang saling terhubung.

Dampaknya terhadap kesehatan kita tidak boleh diremehkan. Tekanan terus-menerus untuk terhubung dan rasa takut tidak memenuhi syarat dapat menyebabkan stres, kecemasan, dan penyakit fisik.

Baca Juga: Manga Terbaru Minato Namikaze Segera Rilis, Pengarang Naruto Bocorkan Hal Ini

Dengan mengenali efek negatif FOMO dan mengambil langkah-langkah untuk menumbuhkan pola pikir yang lebih sehat, kita dapat memperoleh kembali kesejahteraan kita dan menemukan kepuasan dalam hidup kita sendiri, bebas dari rasa takut kehilangan.***

Editor: Rustandi

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x