Baca Juga: Bersaing! Pencetak Gol Terbanyak Eropa Sepanjang Masa, Lionel Messi Salip Rival Abadi Ronaldo
Dari semua data yang dilaporkan para partisipan, mereka juga ketika tidur tidak diharuskan memakai perangkat di malam hari untuk merekam pola tidur atau dengkuran.
Hasilnya menunjukan kelompok yang menderita stroke sebanyak 151 orang, dengan pola tidur lebih dari sembilan jam, sedangkan pada kelompok non-stroke hanya 84 orang yang tidur selama itu.
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa sebanyak 162 orang dari kelompok stroke tidur kurang dari lima jam, sementara untuk kelompok non-stroke hanya 43 orang.
Selain itu, seseorang yang tidur nya mendengkur kemungkinan mengalami stroke 91 persen (tiga kali lebih mungkin menderita stroke daripada mereka yang tidak mendengkur).
Meski dibutuhkan penelitian lebih lanjut mengenai tidur terlalu lama dapat terkena stroke, peneliti juga menuturkan tidur buruk juga dipicu oleh masalah kesehatan lainnya seperti anemia, depresi atau pola gaya hidup yang tidak sehat.***