Namun, sangat disayangkan, di negara berkembang seperti Indonesia, susu kental manis masih digunakan sebagai pengganti susu yang ternyata sangat berbahaya jika dikonsumsi dalam jangka panjang.
Ada tiga alasan utama mengapa susu kental manis sangat tidak disarankan sebagai pengganti susu apalagi terhadap balita.
Baca Juga: Big Match Liga Prancis Paris Saint-Germain vs Marseille, Berikut Rekor Head to Head Kedua Tim
1.Kandungan Protein Rendah
Kandungan protein dalam susu kental manis yang sangat rendah tidak akan bisa memenuhi asupan protein yang dibutuhkan oleh anak dan balita.
Sedangkan pada usia balita, asupan protein yang tinggi sangat dibutuhkan untuk mendukung proses pertumbuhannya.
2.Kandungan Gula Sangat Tinggi
Kandungan gula yang sangat tinggi di dalam susu kental manis dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan, salah satunya penyakit diabetes melitus.
Selain itu, kadar gula yang tinggi dalam susu kental manis bisa menyebabkan kerusakan gigi pada balita, sehingga balita akan lebih rentan mengalami karies gigi.
Mengkonsumsi susu kental manis juga bisa mengakibatkan anak mengalami obesitas, sehingga alih-alih bertambah tinggi, balita malah jadi bertambah gemuk.
Oleh sebab itu, Kementerian Kesehatan Indonesia menyarankan untuk tidak mengkonsumsi asupan gula tambahan lebih dari 25g setiap harinya.