JURNAL SOREANG - Banyak yang beranggapan seseorang dengan keriput di bagian dahi pertanda orang tersebut memiliki penyakit jantung.
Penyakit jantung sendiri merupakan salah satu penyakit yang banyak dialami oleh masyarakat Indonesia terutama pria yang beranjak lanjut usia.
Namun apakah benar salah satu gejala penyakit jantung yang bisa dilihat dengan kasat mata ditandai dengan keriput di dahi?
Baca Juga: Bagi Ezra Walian, Laga Persib Bandung vs Persija Jakarta adalah Momen Penting! Mau Tahu Kenapa?
Munculnya keriput di bagian dahi biasanya identik dengan tanda penuaan.
Tapi banyaknya skincare yang dengan segala kandungan terbaik masalah kerutan di dahi akibat penuaan bisa saja disamarkan.
Namun sebuah penelitian yang disampaikan dalam Konferensi European Society of Cardiology pada 2018 menemukan adanya hubungan antara keriput dan penyakit jantung.
Dipimpin oleh Yolande Esquirol, profesor kesehatan kerja dari Center Hospitalier Universitaire de Toulouse, Prancis, menyatakan bahwa risiko penyakit jantung bisa dinilai melalui pola keriput di dahi.
Para peneliti telah mempelajari kerutan di dahi pada 3200 orang dewasa sehat berusia 32-62 tahun.
Lalu mereka memberi skor 0 untuk tidak ada kerutan hingga 3 yang memiliki banyak kerutan dalam.
Penelitian itu menyimpulkan seseorang dengan keriput yang lebih dalam di bagian dahi memiliki risiko kematian lebih tinggi terhadap penyakit kardiovaskular.
Hasil penelitian itu juga mencakup faktor lain seperti jenis kelamin, kebiasaan merokok, tekanan darah, detak jantung, kadar lemak, dan gula dalam darah.
Meski begitu kerutan pada dahi tidak bisa dijadikan acuan pasti untuk mendiagnosa kebenaran penyakit jantung.
Karena untuk mendeteksi penyakit jantung diperlukan pemeriksaan khusus oleh dokter agar diberikan penanganan yang tepat.***