JURNAL SOREANG – Sebenarnya, tubuh membutuhkan sejumlah kolesterol dan tidak semuanya harus dihilangkan.
Hanya saja, kadar kolesterol yang terlalu tinggi bisa menjadi penyebab masalah kesehatan yang serius.
Perlu diketahui juga bahwa ada dua jenis kolesterol, yaitu high-density lipoprotein (HDL) dan low-density lipoprotein (LDL).
High-density lipoprotein atau HDL ini juga sering disebut dengan kolesterol baik dan low-density lipoprotein atau LDL sering disebut sebagai kolesterol jahat.
Lantas, apa yang membedakan keduanya sehingga ada yang baik dan buruk atau jahat untuk tubuh?
Dilansir Jurnal Soreang dari laman website medicalnewstoday.com, berikut penjelasan lengkapnya.
Baca Juga: Kenali Penyebab Penyakit Vertigo Sehingga Pengidapnya Merasa Pusing Luar Biasa
LDL yang terlalu banyak di dalam darah akan menumpuk pada dinding pembuluh darah dan menyebabkannya menjadi menyempit dan kaku.
Penumpukan kolesterol jahat ini kemudian akan mengurangi aliran darah dan meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
Sementara HDL bermanfaat untuk memindahkan LDL ke hati untuk kemudian dipecah dan dibuang menjadi limbah.
Kolesterol baik ini disebut demikian karena tentu membantu untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah.
Oleh karena itu sebaliknya dari LDL, HDL ini bermanfaat menurunkan risiko terkena serangan jantung dan stroke.
Berapa kisaran ideal kolesterol?
Ukuran di Amerika Serikat terkait kolesterol dihitung dalam satuan milligram per desiliter (mg/dL).
Baca Juga: 5 Hal Umum Penyebab Menstruasi tidak Teratur yang Harus Diketahui
- Kolesterol total di bawah 200 mg/dL
- Kolesterol LDL kurang dari 100 mg/dL
- Kolesterol HDL di atas 40 mg/dL
Namun, setiap negara mungkin memiliki ukuran yang berbeda-beda termasuk di Indonesia dan sebaiknya dibicarakan dengan dokter.
Penyebab LDL tinggi dan cara menurunkannya
Ada sejumlah sebab yang membuat tingkat kolesterol jahat menjadi tinggi, di antaranya:
Baca Juga: Atasi Penyakit Vertigo dengan Cara-cara Sederhana dan Alami, Berikut Penjelasannya
- Makan diet tinggi lemak jenuh
- Tidak cukup berolahraga
- Obesitas
- Merokok
- Kondisi medis termasuk diabetes tipe-2, tiroid yang kurang aktif, kondisi ginjal atau hati
- Menopause
- Genetik
Untuk menurunkan kadar kolesterol jahat ini bisa dilakukan dengan perubahan gaya hidup, seperti:
- Menjaga berat badan yang sehat
- Berolahraga secara teratur
- Berhenti merokok
Baca Juga: Miris! 75 Persen Istri Belum Pernah Merasakan Orgasme Saat Hubungan Intim, Kok Bisa?
Cara meningkatkan HDL
Ada berbagai hal yang terbukti dapat meningkatkan kadar kolesterol HDL, di antaranya:
- Asam lemak omega-3
- Buah dan sayuran
- Olahraga teratur
Itulah penjelasan seputar kolesterol baik atau HDL dan kolesterol jahat atau LDL.***