JURNAL SOREANG – Alzheimer merupakan penyakit mental degeneratif yang menyebabkan masalah pada ingatan, cara pikir dan perilaku.
Seseorang dengan penyakit Alzheimer memiliki masalah untuk mengenali keluarga dan teman.
Penderita Alzheimer merasakan sulitnya mempelajari hal-hal yang baru, melakukan kegiatan yang memerlukan beberapa langkah seperti berpakaian, memasak dan lain-lain.
Baca Juga: Inilah 5 Manfaat Seledri yang Bisa Buat Asam Urat dan Kolesterol Minggat, Yuk Coba Konsumsi!
Pada kasus Alzheimer yang lebih parah, akan terjadinya penyusutan otak dan seorang penderita menjadi bergantung pada orang lain.
Alzheimer seringkali dikaitkan dengan faktor usia, hal tersebut ditengarai menjadi penyebab utama dari penyakit ini.
Penyakit ini biasanya terjadi pada orang yang berusia 60tahunan, namun sebenarnya Alzheimer bisa saja terjadi pada orang yang berusia 30-40 tahunan.
Dalam kasus orang usia 30-40an ini bisa saja mengidap Alzheimer karena beberapa faktor.
Salah satunya adalah gangguan kesehatan usus, hal ini dapat mempengaruhi daya ingat dan kualitas berpikir seseorang.
Para peneliti di Pusat Kesehatan Presisi Universitas Edith Cowan telah mengemukakan hubungan genetik dan adanya hubungan antara kesehatan usus dengan risiko meningkatnya Alzheimer.
Penelitian ini sejalan dengan konsep yang mengatakan bahwa 'usus dan otak' yakni adanya hubungan usus dengan otak. '
Kadar kolesterol berperan meningkatkan risiko seseorang terkena Alzheimer dan gangguan kesehatan usus.
Dr. Adewuyi menjelaskan bahwa kolesterol tinggi dapat berpindah ke sistem saraf pusat, yang menyebabkan peningkatan kolesterol di otak.
Hal tersebut sering dikaitkan dengan degenerasi otak dan gangguan kognitif lainnya.
Lebih lanjut, dia mengutip hubungan antara bakteri usus (H.pylori) dan lipid darah abnormal untuk mendukung peran potensial lipid abnormal pada Alzheimer dan gangguan usus.
"Studi ini memberikan wawasan baru tentang genetika di balik kemunculan bersama yang diamati dari Alzheimer dan gangguan usus. Ini meningkatkan pemahaman kami tentang penyebab kondisi ini dan mengidentifikasi target baru untuk diselidiki agar berpotensi mendeteksi penyakit lebih awal dan mengembangkan perawatan baru untuk kedua jenis kondisi tersebut." ucap Dr Emmanuel Adewuyi, Pemimpin Penelitian.
Sejauh ini perawatan dan deteksi dini adalah langkah terbaik bagi penderita Alzheimer, tidak ada pengobatan kuratif untuk penyakit ini.
Melihat adanya hubungan kolesterol dengan penyakit ini, para peneliti menyarankan statin (obat penurun kolesterol) dapat membantu dalam mengobati penyakit Alzheimer dan gangguan usus.
Melakukan pola makan teratur dapat membantu mencegah dan mengobati kondisi tersebut.***