“Jika mikroba Miss V ini tidak ada, ada risiko tinggi penyakit menular seksual (IMS) dan infeksi saluran genital bagian atas,” jelas Dr Ratna Saxena
Dr Ratna Saxena menyebutkan bahwa bakterial vaginosis dan infeksi lain di Miss V lebih sering terjadi di saluran kelamin bagian bawah.
Selain itu juga mempengaruhi sekitar 29 persen wanita usia reproduksi. Meskipun infeksi tersebut tidak menunjukkan gejala dan perlu waktu untuk menyadarinya.
Baca Juga: Kurus atau Gemuk Lemak di Perut Buncit Berisiko Lebih Tinggi Terkena Stroke dan Serangan Jantung
Wanita dengan infeksi Miss V lebih cenderung memiliki bau Miss V, gatal, dan keputihan.
Hasil kesehatan yang serius dan merugikan termasuk infertilitas, hasil kehamilan yang merugikan, kesuburan, IMS.
Termasuk klamidia, gonore, human papillomavirus (HPV) dan human immunodeficiency virus (HIV).***