JURNAL SOREANG - Pengidap Obesitas bukan saja alami perut buncit, juga dapat mengalami depresi.
Obesitas menjadi penyakit yang umum terjadi pada banyak orang di dunia.
Hal ini terjadi karena kebiasaan makan dan juga kurang bergerak, obesitas adalah kondisi yang harus dihindari.
Obesitas memicu banyak penyakit kronis mulai dari jantung, diabetes, dan kanker.
Namun, obesitas juga bukan hanya terjadi karena gaya hidup, depresi yang dialami seseorang bisa memicu.
Depresi dan kecemasan dikaitkan dengan makan berlebihan, pilihan makanan yang buruk, dan gaya hidup yang terlalu santai.
Baca Juga: Apakah Benar Sering Mastrubasi Membuat Mr.P Menyusut? Ini Penjelasan Secara Ilmiah
Seiring waktu, kenaikan berat badan ini pun akan menyebabkan obesitas.
Obesitas juga sering dikaitkan dengan masalah emosional, seperti kesedihan, kecemasan, dan depresi.
Obesitas dan kondisi berat badan lainnya juga dapat menyebabkan masalah kesehatan fisik, seperti nyeri sendi, diabetes, dan hipertensi.
Secara umum, obesitas meningkatkan berbagai penyakit sistemik, seperti diabetes tipe 2, serangan jantung, stroke, dan beberapa jenis kanker.
Hal ini dipicu oleh kelainan metabolik yang terjadi pada pengidap obesitas.
Beberapa studi menunjukkan bahwa obesitas memiliki hubungan dengan suasana hati dan kecemasan.
Ini menunjukkan bahwa seseorang pengidap obesitas memiliki resiko yang lebih tinggi terkena gangguan mental, seperti depresi dan rasa cemas berlebihan.
Obesitas bisa menyebabkan gangguan mental dan sebaliknya, gangguan mental bisa menyebabkan obesitas.
Sebagian orang, stres secara emosional bisa memicu perilaku makan yang berlebihan.
Kemudian hal lainnya berkenaan dengan obesitas yakni gangguan emosional.
Pengidap obesitas akan merasakan stigma dari orang-orang di sekitar yang membuat perasaannya tidak nyaman, sehingga menurunkan kepercayaan dirinya.***