Pada tahun 2017, jurnal Arthritis Research and Therapy menerbitkan sebuah penelitian besar tentang asam urat dan disfungsi ereksi pada pria yang tinggal di Inggris.
Mereka mengidentifikasi 9.653 pria berusia antara 18 dan 64 tahun yang didiagnosis menderita asam urat antara tahun 1998 dan 2004 dan mengikuti mereka hingga tahun 2015.
Sebagai perbandingan, mereka juga mengidentifikasi 38.218 pria tanpa asam urat yang berusia sekitar sama.
Para ilmuwan menemukan bahwa pria dengan asam urat berada pada risiko yang lebih tinggi untuk disfungsi ereksi.
Selama masa studi, 18 persen pria dengan asam urat mengalami disfungsi ereksi, dibandingkan dengan 11 persen pria tanpa asam urat.
Pria dengan asam urat juga lebih cenderung minum lebih banyak alkohol, kelebihan berat badan, atau memiliki kondisi medis seperti diabetes, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, penyakit ginjal kronis, dan depresi.
Selain itu, para peneliti menemukan bahwa risiko disfungsi ereksi mungkin meningkat dalam setahun sebelum diagnosis asam urat, mungkin karena kadar asam urat yang lebih tinggi dalam darah.
Rasa sakit akibat asam urat bisa membuat hubungan intim tidak nyaman baik bagi pria maupun wanita.