Network
JURNAL SOREANG - Berhubungan Hubungan Intim setelah menopause tetap bisa dilakukan. Namun setiap pasangan harus mengetahui fakta tentang menopause agar Hubungan Intim tidak menimbulkan luka dan nyeri.
Menopause ditandai dengan 12 bulan berturut-turut tanpa mengalami menstruasi. Di Amerika Serikat, menopause biasanya dialami pada akhir 40-an.
Dikutip Jurnal Soreang dari SELF, setiap wanita mengalami gejala menopause yang berbeda-beda.
Terapis pernikahan berlisensi, Lexx Brown-James, Ph.D menjelaskan bahwa berhenti berhubungan Hubungan Intim setelah menopause adalah mitos.
Baca Juga: Silahkan Coba! Berikut Tips untuk Mengatasi Perut Buncit, Nomor 1 Biasa Dilakukan Setiap Hari
Wanita tetap bisa menerima dan memberikan kenikmatan yang intim seperti sebelum menopause :
1. Berhubungan Hubungan Intim setelah menopause bisa menyakitkan
Tanpa mengetahui fakta dan caranya, berhubungan Hubungan Intim setelah menopause bisa jadi menyakitkan.
"Perubahan yang paling menonjol adalah estrogen dalam tubuh," kata OB bersertifikat, Antonio Pizarro, MD.
Hal ini menyebabkan jaringan Miss V menjadi lebih tipis dan halus.
Perubahan terkait produksi estrogen selama menopause juga menyebabkan masalah seperti nyeri, kekeringan Miss V, dan masalah kandung kemih karena atrofi Miss V.
Baca Juga: Onani atau Masturbasi Sembuhkan Masuk Angin, Benarkah? Ini Jawaban Dokter
2. Dapat menggunakan pelumas untuk meminimalkan masalah
Atrofi Miss V sebenarnya dapat diobati dengan suplementasi estrogen.
Tetapi dokter Pizarro tidak merekomendasikannya karena telah diketahui meningkatkan risiko kanker rahim, meskipun kecil kemungkinannya.
Nah, untuk meminimalisir masalah 'kekeringan' pada Miss V, Anda bisa menggunakan pelumas. Pelumas ini dapat meredakan ketidaknyamanan pada Miss V.
Bahkan Tami Rowen, MD, seorang dokter obgyn dan kesehatan bercinta di University of California San Francisco, sangat menganjurkan penggunaan pelumas untuk membantu membuat Hubungan Intim lebih menyenangkan.
Ada beberapa varian pelumas, antara lain yang berbahan dasar silikon, oli, air, dan hybrid.
Baca Juga: Miss V Bau, Apakah Normal? Ini Penjelasan Medisnya
Bagi yang memiliki kulit sensitif, pelumas berbahan dasar air tanpa tambahan gliserin lebih aman digunakan. Disarankan juga untuk memilih pelumas yang sesuai dengan pH alami Miss V.
3. Menopause mempengaruhi libido
Fakta ini tidak dialami oleh semua wanita, namun Pizarro melaporkan bahwa beberapa pria yang mengalami menopause mengalami penurunan libido.
Penyebabnya tidak pasti, tetapi hal rumit ini mungkin karena perubahan fisik.
Pizarro menyarankan bahwa olahraga yang cukup membantu memastikan sirkulasi darah yang baik, yang merupakan bagian penting dari Hubungan Intim.
4. Berpotensi hamil di awal menopause
Menurut The American College of Obstetricians and Gynecologists, beberapa orang mengalami menstruasi yang tidak teratur ketika mereka memasuki gejala menopause.
Ini tidak berarti bahwa Anda tidak berovulasi atau subur, tetapi sangat mungkin bahwa telur tetap diproduksi meskipun tidak teratur.
Baca Juga: 5 Penyebab Hasrat Hubungan Intim Meningkat, No 1 Karena Penurunan Berat Badan? Ini Lengkapnya
5. Masih mungkin untuk memiliki kehidupan Hubungan Intim yang 'hangat'
Pizarro mengatakan bahwa orang pascamenopause memiliki kehidupan Hubungan Intim yang sangat aktif meskipun tidak ada estrogen yang diproduksi secara alami.
Brown-James setuju, hal ini dapat didorong oleh berkurangnya rasa khawatir dan meningkatnya kesadaran bercinta terhadap tubuh mereka.
"Banyak wanita belum diajari untuk mengeksplorasi tubuh mereka dan memiliki anggapan internal bahwa mengeksplorasi kenikmatan Miss V bukanlah milik mereka," jelas Brown-James.
Baca Juga: Cara Merawat Miss V Agar Sehat Gak Keputihan, Lakukan 5 Tips Ini Menurut Dokter
Tambah Brown-James, pengetahuan dan kesadaran tubuh bisa menyebabkan orgasme lebih intens. ***
