Network
JURNAL SOREANG – Hubungan intim pasangan suami istri mulai terganggu karena ejakulasi dini? Jangan khawatir, para ahli medis memberikan solusinya.
Dilansir dari Punch, para ahli medis medis mengatakan bahwa suami yang berjuang melawan ejakulasi dini dapat mengatasi kondisi tersebut dengan melakukan foreplay dan mempelajari beberapa teknik hubungan intim.
Mereka mengatakan meskipun penyebab ejakulasi dini masih belum diketahui, hal itu telah dikaitkan dengan aktivitas keseharian pelaku.
Baca Juga: Istri Jangan Abai, 6 Hal Ini Ingin Suami Dengar Saat Hubungan Intim, Dijamin Puas Hingga Ketagihan
Sementara beberapa faktor predisposisi seperti obesitas, merokok, diabetes dan kelenjar Mr P yang hipersensitif telah diidentifikasi.
Menurut mereka, kondisi tersebut biasa terjadi namun jarang dibicarakan hingga menjadi perhatian.
Urology Care Foundation, sebuah yayasan resmi dari American Urology Association menggambarkan kondisi tersebut sebagai gangguan air mani dari tubuh.
“Ejakulasi dini adalah ketika ejakulasi terjadi lebih cepat daripada yang diinginkan pria atau pasangannya saat berhubungan intim,” kata yayasan tersebut.
“Ini bisa membuat frustrasi jika membuat hubungan intim kurang menyenangkan dan berdampak pada hubungan. Jika itu sering terjadi dan menyebabkan masalah, penyedia layanan kesehatan Anda dapat membantu,” ungkapnya.
“Di Amerika Serikat, sekitar satu dari tiga pria berusia antara 18 hingga 59 tahun, memiliki masalah dengan ejakulasi dini. Masalahnya sering dianggap psikologis, tetapi biologi mungkin juga berperan,” tutur yayasan tersebut.
Berbicara dengan PUNCH HealthWise, Konsultan Urologi, Dr Taiwo Alabi, mengatakan hidup sehat dan tidak merokok dapat membantu meningkatkan kinerja seksual atau libido para suami yang mengalami ejakulasi dini.
Dokter Alabi mengatakan ejakulasi dini terjadi ketika seorang pria mengalami orgasme dan mengeluarkan air mani dalam waktu satu menit setelah penetrasi, dan tidak mampu mengontrol ejakulasi selama hubungan intim.
Baca Juga: Mr P Dipijat Istri Bisa Bikin Panjang dan Besar? Ternyata Begini Jawaban Dokter
“Ejakulasi dini bergantung pada tiga komponen. Pertama, waktu yang dianggap sebagai cut-off adalah satu menit. Siapa pun yang berejakulasi kurang dari satu menit dari waktu ‘Intravaginal Ejaculation Latency Time' mengalami ejakulasi dini,” kata dr Alabi, dikutip dari PUNCH.
“IELT berarti saat seorang pria mengalami ereksi dan menembus miss v wanita hingga saat dia melepaskannya. Apa yang umumnya dianggap sebagai IELT yang dapat diterima berkisar antara tiga hingga tujuh menit dan apa yang dianggap sebagai batas waktu adalah satu menit,” ujar dokter tersebut.
“Komponen kedua adalah dampak psikologisnya. Ejakulasi dini memiliki efek psikologis negatif pada pria, pasangan atau keduanya, dan jenis efeknya pada mereka mungkin berkisar dari depresi hingga penarikan diri dari hubungan intim dan hilangnya kepercayaan diri,” ahli urologi menambahkan.
Baca Juga: Hukum Melakukan Hubungan Intim Suami Istri dengan Oral Menurut Islam, Simak Penjelasannya Buya Yahya
“Komponen ketiga adalah kehilangan kendali. Ketika seorang pria melakukan hubungan intim dan dorong-dorongan, ada saatnya dia akan merasakan kenikmatan yang luar biasa, dan dia harus bisa mengendalikan ejakulasinya. Jadi, ketiga hal itu adalah komponen ejakulasi dini,” jelasnya.
Dr Alabi mengatakan kelenjar Mr P yang hipersensitif bisa membuat beberapa pria bersemangat dan membuat mereka keluar sebelum waktunya.
Dr Alabi mengatakan kelenjar penis yang hipersensitif bisa membuat beberapa pria bersemangat dan membuat mereka keluar sebelum waktunya.
“Secara ilmiah, kebanyakan pria bertahan selama tiga hingga tujuh menit. Anda jarang dapat melihat pria yang bertahan selama 30 hingga 45 menit,” ungkapnya.
“Namun, untuk meningkatkan performa seksual, hal pertama yang harus dilakukan adalah hidup sehat. Jika Anda hidup sehat, makan buah-buahan, sayuran dan mengurangi berat badan Anda, Anda akan dapat menghindari faktor risiko,” saran dokter Alabi.
Baca Juga: Ide Menu Makan Keluarga: Resep Ayam Woku Mudah dan Praktis Dibuat
Konsultan Psikolog Klinis, Rumah Sakit Pendidikan Universitas Lagos, Idi-Araba, Dr Charles Umeh mengatakan pria yang berjuang melawan ejakulasi dini dapat mengatasinya dengan konseling yang tepat, perilaku seksual yang tepat, dan keterampilan.
Seperti halnya dengan foreplay, untuk menyembukan ejakulasi dini bisa di latih pada saat foreplay.
Suami bisa belajar untuk menunda ejakulasi dini, seperti memegang ujung Mr dengan kuat ketika ingin ejakulasi dan kemudian mengambil napas dalam-dalam untuk kembali dan kemudian melanjutkan aktivitas seksual.***
