JURNAL SOREANG – Kanker payudara menjadi ancaman bagi para wanita di dunia termasuk di Indonesia.
Kanker payudara masuk pada daftar penyakit mematikan di dunia dan hal ini masih menjadi ancaman hingga saat ini bagi para wanita.
Di Indonesia, kanker payudara juga menjadi hal yang kerap disosialisasikan terkait pencegahannya.
Dokter spesialis bedah onkologi, Samuel J Haryono juga sempat membahas mengenai kasus kanker payudara pada wanita di Indoensia.
Menurut dokter Samuel, kanker payudara memang merupakan peringkat kanker pertama yang berisiko pada wanita.
Selanjutnya, dokter Samuel pun memberikan penjelasan soal risiko kanker payudara pada wanita.
Baca Juga: Viral! Heboh Prilly Latuconsina Pose Bareng Henry Lau, Bikin Iri Netizen Indo
“Kanker payudara adalah kanker yang sering terjadi pada wanita dan masuk pada peringkat pertama,” katanya, dikutip JurnalSoreang.Pikiran-Rakyat.com dari YouTube Hello Sehat pada Minggu, 14 Agustus 2022
Menurut Kementerian Kesehatan atau Kemenkes RI pada tahun 2019, lanjut dokter Samuel, angka kejadian kanker payudara di Indonesia adalah 42,1 per 100 ribu penduduk.
Dalam penjelasan Kemenkes RI disebutkan bahwa 5 sampai 10 persen kasus kanker payudara akibat genetik ditandai dengan mutase gen yang diwariskan dalam keluarga termasuk orang tua.
Baca Juga: Tes IQ: Hitunglah Berapa Jumlah Seluruh Segitiga yang Ada, Buktikan Anda Jago Matematika
Selain itu, lanjutnya, kanker payudara juga disebsbkan oleh faktor risiko hormonal, karena hormon merupakan bagian besar dalam kanker payudara terbukti lebih umum pada wanita dan jarang pada laki-laki.
Kemudian ia mengingatkan para wanita untuk memperhatikan 3 faktor risiko penyebab kanker payudara.
3 Faktor penyebab risiko kanker payudara
Faktor usia
Ia mengatakan bahwa 77 pesen wanita yang didiagnosa kanker payudara adalah mereka yang berusia di atas 50 tahun.
Sehingga, usia menjadi salah satu faktor penyebab risiko munculnya kanker payudara.
Faktor reproduksi atau hormonal
1. Siklus menstruasi lebih muda, kurang dari 10 tahun
2. Menopause yang tertunda lebih dari 55 tahun
3. Penundaan kehamilan yaitu lebih dari 35 tahun
4. Menyusui kurang dari 6 bulan atau bahkan tidak menyusui
Baca Juga: Penyidikan Dugaan Kekerasan Seksual Istri Ferdy Sambo Dihentikan, Polri Beberkan Alasannya
5. Belum pernah hamil atau tidak punya anak
6. KB, baik suntik KB atau pil KB
Faktor gaya hidup
Gaya hidup yang buruk dapat memengaruhi menyebabkan sel berkembang abnormal menjadi kanker payudara.
1. Malas berkerak menjadi gemuk, dan menyebabkan penimbunan lemak. Lemak tersebut yang menjadi faktor risiko kanker payudara.
Baca Juga: Ide Menu Makan Hari Ini: Resep Ketoprak Rumahan Mudah dan Praktis Dibuat, Anti Ribet
2. Merokok
3. Minuman keras
Itulah 3 faktor risiko penyebab kanker payudara pada wanita yang harus diperhatikan. Dokter Samuel pun menyarankan agar para wanita rajin memeriksakan diri.
Hal ini akan memudahkan mendeteksi adanya indikasi benjolan yang tidak biasa pada kanker payudara.
Baca Juga: Berhati Malaikat! IU dan PSY Donasi 1,1M Untuk Korban Banjir Seoul, Intip Idol Lainnya
Sehingga, jika terjadi kanker payudara, lanjutnya, penanganannya pun akan lebih dini dan mencegah penyebaran lebih luas.***