Budaya Barat memiliki fokus besar pada hubungan romantis, terutama pasangan yang terikat pernikahan, menjadikan itu lebih baik bila ada keterikatan emosional.
Bahkan ketika menjelaskan seksual kepada anak-anak, itu disebut sebagai aktivitas yang merupakan bagian dari hubungan romantis atau pernikahan.
Sederhananya, budaya kita menjadikan hubungan intim sebagai bagian dari cinta. Mungkin, ini adalah salah satu alasan mengapa bercinta dapat menyebabkan keterikatan emosional.
Baca Juga: CEK DI SINI! Cara Gampang Beli Tiket Laga Persib Bandung di Stadion GBLA
Perasaan senang dan puas setelah berhubungan intim yang baik terkadang diartikan sebagai sesuatu yang lebih dalam, mungkin diyakini sebagai tanda hubungan dan kecocokan yang sebenarnya, bukan hanya kecocokan seksual.
Pada gilirannya, ini mungkin mengarahkan kita untuk menginvestasikan waktu dalam hubungan yang baru ditemukan, mendorong kita untuk mengenal orang lain dan menjelajahi peluang untuk menciptakan ikatan jangka panjang.
Namun meski begitu, hubungan kita dengan aktivitas bercinta bisa berbeda, tergantung siapa kita.
Bagi sebagian orang, hubungan intim mengarah pada cinta. Bagi yang lain, tidak, atau hanya kadang-kadang saja.
Seperti kebanyakan fenomena seksual, merasa dekat setelah berhubungan intim bukan hanya hal biologis dan evolusioner. Itu juga tergantung pada siapa Anda dan bagaimana Anda mendefinisikan hubungan intim itu sendiri.
***