Network
JURNAL SOREANG – Sebuah bentuk keyakinan bahwa separah apapun kondisi harus dipertahankan pola pikir positif merupakan pengertian dari toxic positivity.
Tentunya, toxic positivity berbeda dengan pemikiran positif yang justru baik untuk kesehatan mental seseorang.
Dalam toxic positivity, mereka justru menolak emosi negatif untuk mendapatkan sebuah kebahagiaan yang palsu atau dibuat-buat.
Baca Juga: Bahas Justice Collaborator Bharada E, Deolipa Yumara Sebut Kliennya akan Bertemu LPSK
Di sisi lain, padahal kehidupan tidak selalu berada di dalam situasi positif seperti yang dipikirkan dalam toxic positivity.
Semua dari kita tentunya pernah merasakan emosi dan pengalamn yang menyakitkan dalam kehidupan.
Emosi atau pengalaman yang menyakitkan tersebut meski tidak menyenangkan, tetapi penting untuk dirasakan dan ditangani secara terbuka.
Baca Juga: Termasuk Sebelum Hubungan Intim, Ini 7 Waktu Terlarang Istri Mencukur Rambut Miss V
Nah, toxic positivity justru membawa pemikiran positif ke dalam jurang yang ekstrem dan berlebihan.
Sikap ini tidak hanya menekankan pentingnya optimisme, tetapi juga menyangkal emosi negatif manusia.
Dilansir Jurnal Soreang dari laman website verywellmind.com, berikut ada empat cara menghindar dari kepositifan beracun.
Baca Juga: Presiden Jokowi Minta Kasus Kematian Brigadir J Diusut Tuntas Supaya Citra Polri Tak Babak Belur
1. Kelola emosi negatif
Pertama, cobalah untuk mengelola emosi negatif anda dan jangan menyangkalnya seperti dalam toxic positivity.
Emosi negatif yang tak terkendali dapat menyebabkan stres, tetapi ternyata juga memiliki sisi baik.
Mereka juga dapat memberikan informasi penting yang dapat membawa perubahan dan bermanfaaat untuk kehidupan.
Baca Juga: Lisa BLACKPINK Tanggapi Vlog Miliknya yang Dianggap Singkat oleh BLINK
2. Realistis
Bersikap realistis tentang apa yang seharusnya anda rasakan bisa menjadi cara untuk mengindari kepositifan beracun.
Sangat wajar merasa khawatir dan takut ketika sedang dalam kondisi stres, tetapi jangan terlalu berharap lebih.
Fokus kepada perawatan diri dan mengambil langkah-langkah yang lebih dapat memperbaiki situasi.
3. Fokus untuk mendengarkan orang lain dan berikan dukungan
Saat anda berada bersama kawan yang sedang menceritakan pengalaman sulitnya, jangalah menutupinya dengan kata-kata hampa yang beracun.
Justru seharusnya beri tahu mereka bahwa hal tersebut adalah normal dan anda berada di sana untuk mendengarkannya secara baik.
4. Perhatikan perasaan anda
Terakhir, coba untuk mulai memperhatikan perasaan anda sendiri salah satunya menyangkut penggunaan media sosial.
Mengikuti akun media sosial yang ‘positif’ terkadang memang bisa menjadi sumber inspirasi, tetapi juga perhatikan perasaan anda.
Jika anda justru merasakan malu atau bersalah setelah melihat postingan yang menyemangati tersebut, bisa saja itu adalah toxic positivity.
Dalam kasus seperti ini, petimbangkan untuk membatasi konsumsi media sosial yang anda gunakan.
Itulah empat cara untuk menghindari jebakan dari toxic positivity atau kepositifan beracun.***
