JURNAL SOREANG - Rasanya semua orang pasti punya tahi lalat dengan bentuk, lokasi, dan jumlah yang berbeda-beda.
Tapi belum banyak yang tahu kalau tahi lalat yang warna, ukuran, atau bentuknya gak normal.
Bisa jadi tanda awal kanker kulit, seperti apa tanda tahi lalat yang berbahaya?
Menurut dokter Tahi lalat (nevus pigmentosus) adalah bintik kecil berwarna coklat atau kehitaman di atas permukaan kulit.
Tahi lalat terbentuk dari sel penghasil warna atau pigmen kulit yang bernama melanosit yang berkelompok.
Ketika terpapar matahari, melanosit memproduksi lebih banyak melanin melanin yang tidak dapat menyebar secara merata dan bertumpuk di satu titik di kulit akan membentuk tahi lalat.
Baca Juga: Timsus Bareskrim Amankan Sopir dan Ajudan Istri Ferdy Sambo, Polri: Keduanya Langsung Ditahan
Makanya tahi lalat sering muncul di bagian tubuh yang sering terkena sinar matahari seperti tangan, lengan, dada, leher ataupun wajah.
Namun terlalu sering terpapar sinar matahari bisa merusak gen yang memicu keganasan sel kanker pada kulit.
Ada beberapa tanda bahaya tahi lalat yang merupakan gejala dari jenis kanker kulit ganas yang bernama melanoma maligna.
Lalu, bagaimana membedakan tahi lalat normal dan kanker melanoma maligna? Pakai prinsip ABCDE
1. A (Asymmetry)
Tahi lalat yang berbahaya akan memiliki bentuk tidak simetris
2. B (Border)
Tahi lalat yang berbahaya mempunyai tepi yang tidak jelas dan tidak beraturan di kulit
Baca Juga: Pasutri Merapat Yuk! Begini Cara Membuat Suhu Mr P Tetap Stabil dan Subur, Hubungan Intim Makin Joss
3. C (Color)
Tahi lalat yang berbahaya tidak hanya satu warna, warnanya bisa bercampur antara hitam pekat, cokelat, merah, bahkan putih
4. D (Diameter)
Ukuran tahi lalat yang berbahaya biasanya lebih besar dari 6 mm.
5. E (Evolution)
Tahi lalat mengalami perubahan mulai dari bentuk ukuran yang semakin membesar dengan cepat.
Ada perubahan warna permukaan tahi lalat jadi bersisik atau berdarah ataupun tahi lalat yang berubah jadi terasa gatal atau perih.
Tidak disarankan untuk menggaruk tahi lalat atau mencabut bulu yang ada di tahi lalat.
Karena tahi lalat yang ditumbuhi bulu umumnya tidak berbahaya tapi, tahi lalat bisa berubah jadi kanker.
Kalau sering mencabut bulu pada tahi lalat dengan kasar hingga berdarah yang nantinya bikin tahi lalat mengalami iritasi berulang dan dapat berubah menjadi ganas.
Jadi, segera konsultasi dengan dokter kalau menemukan gejala ABCDE pada tahi lalat yang kamu miliki.
Dokter akan melakukan pengambilan sampel jaringan (biopsi) dari tahi lalat untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk penangannya.
Oleh karena itu perlu disimak bahwa tahi lalat bukan merupakan hal yang berbahaya.
Namun disisi lain tetap jangan dianggap remeh, karena sebagian tahi lalat juga terindikasi berbahaya dan bisa sebabkan penyakit yang lebih serius.
Sebagian besar memang tak melihat dari segi bahaya penyakit serius, namun justru hanya melihat dari estetika.
Baca Juga: Kenali 8 Fakta Area Sensitif Pada Wanita Ini yang Dipercaya Jadi Titik Kepuasan Saat Hubungan Intim
Terutama jika tahi lalat berada di wajah yang membuat percaya diri seseorang menjadi menurun.
Yang membuat seringkali mereka mencari cara untuk menghilangkannya, padahal dibandingkan dengan hal tersebut terdapat ancaman berbahaya di balik tahi lalat tersebut.
Maka dari sekarang cobalah lebih memperhatikan berbagai hal terkait tahi lalat, karena ini bukan main-main tetapi bisa sebabkan penyakit serius dan mengancam nyawa.
Baca Juga: Benarkah Sering Melakukan Hubungan Intim Bikin Miss V Semakin Longgar? Begini Penjelasan Ilmiahnya
Bukan bermaksud menakut-nakuti melainkan agar mulai sekarang kalian berhati-hati saja dengan tahi lalat.***