JURNAL SOREANG - Dilansir dari laman American Psychiatric Association, depresi pasca persalinan ini alih-alih membuat bahagia, para penderitanya jurstru akan merasa kesulitan ketika dia mempunyai bayi.
Depresi peripartum atau depresi pacsa persalinan mengacu pada depresi yang terjadi selama kehamilan atau setelah melahirkan.
Penggunaan istilah peripartum ini dimana, depresi yang terkait dengan memiliki bayi sering dimulai selama kehamilan berlangsung.
Baca Juga: Keutamaan Malam Nisfu Sya'ban dan Doa Khusus yang Dibacakan
Depresi peripartum merupakan sebuah penyakit medis yang serius, tetapi dapat diobati.
Depresi pascapersalinan ini melibatkan perasaan sedih yang berlebih, ketidakpedulian, kecemasan, serta perubahan energi, tidur, dan nafsu makan yang berubah.
Jenis depresi ini akan membawa risiko bagi ibu dan anaknya.
Kehamilan dan periode setelah melahirkan bisa menjadi waktu yang sangat rentan bagi para wanita.
Seorang ibu sering mengalami perubahan biologis, emosional, finansial, dan sosial yang luar biasa selama masa ini.