Ogoh-ogoh menggambarkan kepribadian Bhuta Kala. Dalam ajaran Hindu Dharma, Bhuta Kala merepresentasikan kekuatan (Bhu) alam semesta dan waktu (Kala) yang tak terukur dan tak terbantahkan.
Dalam pandangan filsafat, kekuatan ini dapat mengantarkan makhluk hidup, khususnya manusia dan seluruh dunia menuju kebahagiaan atau kehancuran.
Semua tergantung pada niat luhur manusia, sebagai makhluk Tuhan yang paling mulia dalam menjaga dirinya sendiri dan seisi dunia.
Dikutip Jurnal Soreang dari berbagai sumber, Ada beberapa jenis Ogoh-ogoh. Ogoh-ogoh bhuta kala merupakan jenis Ogoh-ogoh yang memiliki ciri-ciri, ukuran tubuh besar dan tinggi, matanya besar melotot, mukanya tampak garang, mulut dan hidungnya besar dengan gigi besar mengkilap dan taringnya runcing, perutnya buncit, kuku panjang dan runcing, dan memiliki rambut yang gimbal dan berantakan.
Ogoh-ogoh itihasa merupakan jenis ogoh-ogoh yang dibuat berdasarkan cerita pewayangan Mahabarata dan Ramayana. Dari cerita-cerita tersebut anak muda mengekspresikan imajinasinya ke dalam bentuk Ogoh-ogoh.
Baca Juga: Mnet Rilis Poster WJSN untuk Line Up Queendom 2, Bona dan Dawon Putuskan Tak Bergabung
Lalu Ogoh-ogoh kontemporer merupakan jenis ogoh-ogoh yang kisahnya diambil dalam kehidupan sehari-hari dan merupakan sering dijadikan kritik sosial.
Menurut Cendekiawan Hindu, tradisi ogoh-ogoh adalah wujud keinsyafan manusia akan kekuatan alam semesta dan waktu yang maha dahsyat.
Kekuatan tersebut mencakup kekuatan bhuana agung (kekuatan alam raya) dan bhuana alit (kekuatan dalam diri manusia). Kedua kekuatan ini bisa digunakan untuk menghancurkan atau membuat dunia semakin indah.***