Baca Juga: Jadwal Waktu Shalat untuk Yogyakarta dan Sekitarnya, Rabu 12 Januari 2022
Pasalnya, rokok elektronik tetap memiliki kandungan nikotin yang dapat meningkatkan risiko peradangan pada paru-paru dan mengurangi kemampuan jaringan pelindung di paru untuk melindungi organ paru.
Kandungan bahan tambahan pada rokok elektronik juga bisa menimbulkan risiko kesehatan.
Asetil yang terkandung di vape dapat menyebabkan munculnya penyakit bronchiolitis obliterans, atau lebih dikenal sebagai paru-paru popcorn (popcorn lung).
Selain itu, vitamin E asetat yang ada pada beberapa jenis rokok elektrik juga diduga kuat dapat menyebabkan kerusakan paru-paru yang disebut dengan e-cigarette, or vaping, product use-associated lung injury (EVALI). Kondisi ini menyebabkan nyeri dada dan sesak napas yang bisa berakhir dengan gagal napas.
3. Membahayakan Jantung
Nikotin yang terdapat di vape juga bisa mengganggu jantung. Saat nikotin diserap dan melalui aliran darah, kelenjar adrenal dapat merangsang untuk melepaskan hormon epinefrin (adrenal). Pelepasan hormon epinefrin inilah yang menyebabkan tekanan darah dan denyut jantung meningkat.
4. Menyebabkan gangguan pada janin
Pada ibu hamil, penggunaan vape secara aktif maupun pasif dapat membahayakan janin di dalam kandungannya. Pasalnya, paparan nikotin dan zat berbahaya lain di dalam vape dapat mengganggu perkembangan janin.