JURNAL SOREANG – Seorang dokter Yunani zaman dahulu, Hipoktrates, pernah berkata, “Jadikanlah makananmu sebagai obatmu dan obatilah setiap orang yang sakit dengan tanaman bumi. Tanaman itu lebih mampu mendatangkan kesembuhan baginya,”
Hal itu yang sekarang disebut dengan “tarapi non-obat” atau herbal. Alangkah baiknya jika orang-orang di zaman sekarang Kembali mengunakan pengobatan tradisional, atau yang dkenal dengan “pengobatan alternatif.” Berikut cara pengobatan ala Nabi Muhammad SAW.
Nabi mengunakan madu tidak hanya digunakan sebagai pencegahan, dunia pengobatan juga mendapat porsi perhatian yang cukup besar dari Rasulullah.
Dalam kitab-kitab hadits, banyak hadits yang menganjurkan kaum muslimin, untuk melakukan pengobatan melalui madu, pasalnya madu mempunyai banyak khasiat.
Allah begitu memuliakan lebah dalam Al-Qur'an. Penghargaan Allah ini mencapai puncaknya ketika Dia mengkhususkan sebuah surat dalam Al-Qur'an yang bernama surat An-Nahl.
Allah SWT berfirman:
"Dan Rabbmu mewahyukan kepada lebah, 'Buatlah sarang sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat tempat yang dibuat manusia'. Kemudian makanlah dari tiap tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Rabbmu yang telah dimudahkan (bagimu).
Baca Juga: Tak Banyak Tahu, Ternyata Begini Sistem Pendidikan di Indonesia saat Dijajah Jepang, Ini Lengkapnya
Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Rabb) bagi orang-orang yang memikirkan." (An-Nahl: 68-69)
Darinya akan kita ketahui manfaat, kerja keras, dan ketangguhannya, di dalamnya juga terkandung hikmah dalam penciptaan lebah dan madu yang dihasilkan.