JURNAL SOREANG- Salah satu kegiatan yang trending saat.pandemi adalah rebahan. Bahkan, di media sosial kerap diunggah foto-foto kaum rebahan.
Namun, berkurangnya aktivitas di luar rumah bisa jadi berdampak pada kesehatan, apalagi jika tubuh terlalu lama kurang aktivitas fisik.
Perilaku kurang gerak, atau sedentary, sudah ada jauh sebelum pandemi virus corona melanda dunia, jumlahnya diperkirakan semakin meningkat karena situasi karantina wilayah di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Baca Juga: Sembilan Kelebihan Telur Bebek Dibandingkan Telur Ayam
"Kalau dilakukan dalam waktu yang lama, waktu yang panjang, bisa menjadi gaya hidup," kata dokter spesialis kedokteran olahraga, Sophia Hage, seperti dikutip ANTARA, Senin, 21 Desember 2020.
Perilaku kurang gerak atau sedentary merupakan segala kegiatan di luar waktu tidur, yang hanya memerlukan sedikit energi, misalnya duduk atau menonton televisi maupun bermain gawai.
Aktivitas yang tergolong sedentary bahkan menghabiskan energi lebih sedikit dibandingkan aktivitas ringan, seperti berdiri dan jalan kaki.
Baca Juga: Vitamin C untuk Imun Tubuh. Ini Perhitungan Kebutuhannya Tiap Hari
Perilaku kurang gerak ini akan menjadi kebiasaan, atau gaya hidup, setelah dilakukan selama enam jam atau lebih dalam durasi yang lama.