Sepatu yang Ujungnya Runcing Ternyata Bisa Melemahkan Otot Kaki

19 November 2020, 16:15 WIB
Ilustrasi Lari. //Pixabay

JURNAL SOREANG - Ketika memilih sepatu, kebanyakan orang akan pilih yang ujungnya melengkung. Sebab ujung yang melengkung memberikan kenyamanan bagi penggunanya.

Seperti sebuah riset yang diterbitkan di Scientific Reports. Para peneliti menemukan, sepatu yang enak dipakai yaitu sepatu yang yang ujungnya melengkung, seperti misalnya sepatu lari, membuat kita mudah bergerak.

Namun ternyata ada dampaknya dimana, seperti dilansirkan theconversation.com, sepatu yang nyaman ini melemahkan otot kaki kita.

Baca Juga: Suasana Makin Panas Panitia Kongres Sunda Malah Ngabret Gelar Tiga Agenda

Otot kaki yang lemah dapat menyebabkan cedera, misalnya cedera plantar fasciitis - cedera umum yang menyebabkan peradangan dan rasa sakit di tumit dan telapak kaki.

Para peneliti dalam studi terbaru itu menemukan, bagian melengkung di ujung kaki pada sepatu-sepatu modern bersol membuat jari-jari kaki kita berada dalam posisi yang membuat lebih sedikit gerakan saat berjalan dan berlari.

Bagian ini disebut toe spring (pegas jari kaki), dan membantu kita bergerak dengan lebih sedikit tenaga, menghilangkan tekanan pada kaki.

Baca Juga: Warga Kabupaten Bandung Masih Susah Air. Pekerjaan Buat Bupati Baru

Para peneliti mengatakan, keadaan ini bisa membuat otot-otot kaki dan jari kaki tidak banyak bergerak saat melangkah atau berlari.

Dalam riset itu, para peneliti melibatkan 13 orang dewasa sehat (berusia 19 hingga 33 tahun) untuk berjalan menggunakan empat pasang sendal yang ujung melengkung berbeda-beda yaitu 10, 20, 30, dan 40 derajat (sehingga jari-jari kaki selalu bengkok ke atas).

Lalu mereka mengukur pergerakan sendi jari-jari kaki dalam setiap kondisi dengan menempatkan penanda di kaki dan membandingkannya dengan saat berjalan bertelanjang kaki.

Baca Juga: Rumah Relokasi Mulai Rusak. Warga Juga Enggan Menempati

Jangkauan gerakan pada jari-jari kaki berkurang seiring meningkatnya sudut lengkungan sendal, sehingg berkurang pula gerakan di sendi-sendi.

Otot-otot kaki berperan mendukung telapak kaki dan menstabilkan jari-jari kaki. Para pengguna sepatu modern memiliki otot kaki yang lebih kecil dan lemah dan prevalensi tinggi telapak kaki datar dibanding orang-orang yang biasa bertelanjang kaki atau memakai sepatu minimalis yang dirancang meniru kondisi kaki telanjang, tidak banyak menggunakan bantalan dan tidak banyak atau tidak memiliki penopang lengkungan telapak kaki.

Kenyamanan yang meningkat dan berkurangnya usaha inilah yang mengakibatkan perubahan otot, dan mungkin menjelaskan hubungan antara toe springs dan cedera plantar fasciitis.

Baca Juga: Segini Kisaran Harga yang Sanggup dan Bersedia Dibayar Masyarakat untuk Vaksin Covid-19

Plantar fascia adalah jaringan yang panjang dan lebar pada telapak kaki. Jaringan ini bisa cedera akibat tekanan berulang lewat perubahan bentuk terus-menerus pada lengkungan telapak kaki.

Ada dugaan bahwa menurunnya otot kaki yang membantu mempertahankan lengkungan alas kaki sebagian bertanggung jawab pada beban berlebih di jaringan ini. Plantar fasciitis adalah cedera akibat lari yang paling sering terjadi pada kaki.

Satu penelitian menemukan, cedera ini lebih sering ditemukan pada orang yang lari bersepatu ketimbang tanpa sepatu.

Baca Juga: Akta Cerai Palsu Akibat Kecanggihan Teknologi dan Peluang. Bisa Jadi ke Pelayanan Masyarakat Lain

Ada bukti-bukti dari studi-studi kasus yang menunjukkan bahwa berlari telanjang kaki di rumput dapat meringankan gejala plantar fasciitis.

Walau tidak ada bukti definitif bahwa sepatu modern menyebabkan cidera ini, penyelidikan lebih lanjut patut dilakukan mengingat banyaknya bukti yang mengarah ke sana.

Bertelanjang kaki atau memakai sepatu minimalis dapat membantu orang memiliki otot kaki yang lebih kuat dan sehat karena kaki-kaki dapat bergerak secara alami.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Untuk Wilayah Kabupaten Bandung Barat Dan Sekitarnya, Kamis 19 November 2020

Jika Anda memutuskan untuk tidak lagi memakai sepatu yang nyaman, ingatlah untuk berjalan tanpa sepatu nyaman secara bertahap. ***

Editor: Sam

Sumber: The Conversation

Tags

Terkini

Terpopuler