JURNAL SOREANG - Kemarau panjang yang disebabkan oleh fenomena alam (Elnino) saat ini sedang melanda hampi xcr seluruh dunia, tak terkecuali di Indonesia, khususnya di Ibukota Jakarta yang bukan hanya terdampak kemarau namun juga oleh berbagai penyebab seperti polusi udara dan itu semakin mengkhawatirkan, ribuan orang menderita sesak napas (ISPA) akibat terkontaminasi udara buruk Jakarta.
Demikian halnya dengan kesehatan kulit, polusi udara yang buruk sangat berpengaruh pada kulit.
Terkait hal ini Dr Cynthia Jayanto, M. Biomed (AAM), seorang pakar bidang estetika dan anti penuaan dari Perhimpunan Dokter Estetika Indonesia menyarankan agar orang dapat menggunakan perawatan kulit yang menggunakan zat antioksidan seperti Vitamin C, Glutathione Astaxanthin, untuk mencegah dampak buruk pada kulit yang diakibatkan polusi udara.
Baca Juga: Harus Tahu! 5 Tanda Penipuan online Menjerat Korbannya Melalui Kecanggihan Teknologi Digital
Pengaruh buruk polusi pada kulit dapat menyebabkan kulit lebih cepat secara eksternal akibat radikal bebas yang terbawa oleh polusi selanjutnya radikal bebas yang terbentuk akan mempengaruhi elastisitas kulit sehingga kulit menjadi tidak sehat dan kusam serta tampak kering bersisik, dan ini menyebabkan kulit lebih cepat mengalami penuaan.
"Selain skincare juga perlu suplemen kulit yang diminum yang bisa menangkal radikal bebas tersebut dari internal tubuh," demikian kata Cynthia.
Cynthia juga mengatakan, suplemen kulit yang dikonsumsi antara lain yang mengandung maqui berry, acai berry buah delima, buah tomat buah noni dan buah super lainnya.
"Sebab bisa jadi sebagian radikal bebas yang terbentuk dari polusi sudah ter terhisap atau terserap di dalam tubuh kita," kata dokter ahli kulit ini.
Baca Juga: Link Streaming Drakor The First Responders 2 Episode 9 dengan Sub Indo, Ini Prediksi Bocorannya
Selain itu membersihkan wajah dengan sabun dan menggunakan masker di malam harinya sebelum tidur akan dapat mencegah dampak buruk dari polusi udara.
Dikarenakan paparan polusi tidak hanya pada bagian luar tubuh saja tetapi juga dari dalam tubuh melalui pernapasan.
Cynthia menyarankan pula bagi seseorang untuk mengunjungi klinik kecantikan kulit sedini mungkin untuk mencegah dampak negatif dari polusi udara.
"Sedini mungkin lebih baik, bahkan sebelum terjadi paparan secara terus menerus, tentunya diperlukan pencegahan sedini mungkin baik perawatan secara internal dan eksternal," ujar Cynthia.
Efek buruk lain dari polusi udara terutama pada kulit juga dapat menyebabkan dehidrasi, gangguan mikrobioma kulit, berupa kerusakan pelindung kulit penuaan dini dan kanker kulit.
Polusi udara juga akan memperburuk kondisi kulit yang sensitif dan berjerawat, dermatitis, eksim dan psoriasis, demikian pendapat para pakar kesehatan kulit ini.***