Hati-Hati, Anak Muda Bisa Terkena Serangan Jantung Secara Tiba-Tiba, Ini Penyebabnya!

6 Oktober 2022, 09:37 WIB
Ilustrasi. Gejala gagal jantung /Pixabay/

JURNAL SOREANG - Berbicara masalah serangan jantung, mungkin orang berpikir penyakit ini akan menyerang orang yang berusia lanjut saja.

Padahal anak muda bisa juga loh terkena serangan jantung secara tiba-tiba.

Serangan jantung pada anak muda bisa saja terjadi jika muncul beberapa gejala sejak awal.

Baca Juga: Dipanggil Polisi, Rizky Billar Akan Diperiksa Atas Dugaan KDRT pada Lesti Kejora Hari Ini, Jam Berapa?

Selain itu faktor penicu serangan jantung yang terjadi pada anak muda juga bisa terjadi karena faktor genetik.

"Bila faktor risiko sudah muncul pada usia yang lebih muda, maka sangat mungkin serangan jantung juga akan terjadi pada usia yang lebih muda," kata dokter jantung dr. Azlan Sain, Sp.JP dari RSUD Kabupaten Indramayu, dikutip dari Antara.

Faktor genetik yang akan memicu serangan jantung pada anak muda biasanya bisa terjadi jika ada orangtua atau saudara sekandung yang meninggal akibat serangan jantung pada usia lebih muda.

Baca Juga: Wow! Kemenag Gelar Kompetisi Robotik Madrasah, Total Hadiah 300 Juta, Ini Cara Daftarnya

Pada laki-laki, usia yang lebih muda artinya di bawah 55 tahun, sementara pada perempuan artinya di bawah 65 tahun.

Dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu menjelaskan faktor risiko penyakit jantung meliputi faktor yang bisa dimodifikasi dan tidak bisa dimodifikasi.

Faktor yang tak bisa dimodifikasi berupa usia, jenis kelamin, dan riwayat keluarga dengan serangan jantung yang meninggal pada usia yang lebih muda.

Baca Juga: Hasil Liga Champions Tadi Malam: PSG Ditahan Imbang Benfica, Lionel Messi Tuntaskan Misinya

Sementara itu, faktor risiko yang dapat dimodifikasi berupa obesitas, merokok, kurangnya aktivitas fisik, konsumsi alkohol berlebih, kadar lemak berlebih (dislipidemia), serta stres yang berlebihan.

Meski faktor risiko seperti usia dan jenis kelamin tak bisa diubah, seseorang bisa menganut gaya hidup sehat demi mengurangi risiko terkena penyakit jantung.

"Saya pernah punya pengalaman, seorang laki-laki serangan jantung di usia 28 tahun, pada saat sedang main futsal. Diselidiki lebih lanjut, ternyata sudah memiliki kebiasaan merokok 2 bungkus per hari sejak kelas 3 SD," jelas dia.

Baca Juga: Lee Sun Bin Hadiri Konferensi Pers Dating Show Pink Lie, Begini Penampilannya

Azlan menekankan kematian mendadak pada usia yang lebih muda, tidak selalu akibat serangan jantung.

Meskipun proporsi penyebabnya paling banyak memang masih disebabkan oleh serangan jantung, serangan akibat sumbatan pada pembuluh darah jantung.

"Adakalanya gangguan irama jantung seperti Brugada, atau kelainan otot jantung yang sangat tebal yang disebut sebagai Hypertrophic Cardiomyopathy, dapat pula menyebabkan kematian mendadak, yang bukan disebabkan akibat serangan jantung," ujarnya.***

 

Editor: Siti Nieke Noviyanti

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler