JURNAL SOREANG - Diabetes menjadi salah satu penyakit serius yang diderita beberapa orang selain sakit jantung, darah tinggi, atau kolesterol.
Dilansir dari kanal YouTube, VDVC Health, dr Richard Suwandi Sp. PD menjelaskan tentang diabetes.
Diabetes mellitus adalah suatu kondisi peningkatan gula darah yang disebabkan oleh gangguan insulin kerja, gangguan produksi insulin atau karena keduanya.
Baca Juga: Daftar Lengkap Harga Emas Antam 6 September 2022 Hari Ini, Naik Rp4000 Jadi Rp955 Ribu per Gram
Diabetes sendiri sebenarnya dibagi menjadi dua yakni diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2.
Perbedaan diabetes tipe 1 dan tipe 2
Dijelaskan diabetes tipe 1 terjadi kerusakan dari organ pankeras sehingga insulin tidak diproduksi sama sekali.
Sementara diabetes tipe 2 terjadi mekanisme yang berbeda karean suatu sebab seperti kegemukan atau faktor lain sehingga terjadi resistensi insulin, sehingga respon gula terhadap insulin menjadi jelek.
Baca Juga: Lagu Cinta: Lirik Yummy Yummy Love by MOMOLAND dan Natti Natasha, Lengkap dengan Terjemahnya
Mana yang lebih bahaya?
Menurut dr Richard, baik diabetes tipe 1 atau tipe 2 sama-sama bahaya. Karena biasanya komplikasi yang terjadi berjalan bersamaan, namun gejala mana yang tampak terlebih dahulu.
Benarkan diabetes karena turunan?
Menurut dr Richard diabetes itu ada yang turunan, namun gaya juga berperan besar bagi seseorang terkena diabetes.
Ia menjelaskan diabetes karena turunan biasanya lebih banyak tipe 1, namun pada penelitian terbaru ternyata diabetes tipe 2 juga menurun.
"Biasanya pasien yang orangtuanya punya bakat diabetes, atau pada silsilah keluarganya ada yang punya riwayat diabetes akan lebih mudah terkena diabetes tipe 2 ini," kata dr Richard.
Meski demikian ia menekanan hal ini tidak seratus persen karena keturunan dan lebih disebabkan faktor gaya hidup.
Lebih jauh ia menerangkan pada sebuah penelitian keturunan hanya berperan 10 persen, sementara 90 persen sisanya disebabkan oleh gaya hidup yang bersangkutan, terutama untuk dibetes tipe 2.
Baca Juga: 4 Pelumas Paling Berbahaya Digunakan Saat Hubungan Intim, Efeknya Bisa Merusak Organ Intim Loh!
Apakah diabetes bisa sembuh?
Untuk pertanyaan ini dr Richard menjelaskan penyekit degeneratif seperti darah tinggi, kolesterol, atau diabetes ada derajatnya.
Apabila diabetes masih dalam stadium ringan dan lebih disebabkan karena gaya hidup, apabila pasien tersebut menyadari komplikasinya dan mau mengubah pola aktivitas atau pola makan hal itu bisa disembuhkan melalui obat-obatan.
Namun pada diabetes tipe tertentu yang sudah menimbulkan komplikasi, hal ini hanya bisa dikontrol atau dikendalikan dan tidak bisa disembuhkan total.
Baca Juga: Hubungan Intim Membuat Wanita Tambah Cantik, Benarkah? Berikut Penjelasan Dokter
Cara mengatasi agar tidak terjadi komplikasi
1. Sadari apabila sudah terkena diabetes
2. Segera konsultasi ke dokter
3. Berkomitmen atau terus menjaga pola makan, olahraga, dan konsumsi obat-obatan secara teratur.
Berapa rata-rata usia terkena diabetes?
Menurut dr Richard peralihan gaya hidup menjadi lebih tidak aktif baik saat bekerja atau belajar, konsumsi aneka makanan dan minuman tinggi gula, kurang olahraga membuat seseorang menderita diabetes juga berubah.
Saat ini sudah banyak usia 30an terkena diabetes tipe 2, sementara diabetes tipe 1 biasanya lebih muda, yakni dibawah usia 10 tahun.
Gejala awal terkena diabetes yang paling umum:
1. Merasa haus dan dehidrasi
2. Sering buang air kecil tiap malam
Ketika seseorang merasakan hal ini secara terus menerus dalam waktu yang lama ada baiknya kunjungi dokter untuk mendapat penjelasan, dan apabila memang terjadi bisa ditangani.
Gejala tahap lanjut:
1. Berat badan menurun walau makan banyak
2. Muncul gejala komplikasi seperti luka yang tidak sembuh, pandangan kabur, kesemutan, bengkak, dan lainnya.
Apakah mengantuk di pagi hari adalah gejala diabetes?
Menurut dr Richard, hal itu tidak selalu benar, pada sebagian masyarakat Indonesia hal ini lebih disebabkan karena kebiasaan.
Sebagian orang Indonesia biasanya mengkonsumsi makanan berat yang padat kalori, tinggi karbohidrat, dan tinggi gula pada pagi hari untuk sarapan.
Rasa ngantuk tersebut bisa saja terjadi karena peningkatan kadar gula darah pada pagi hari yang tinggi.
Namun hal tersebut bisa menjadi penanda seseorang terlalu banyak makan, yang jika menjadi kebiasaan yang didukung pola hidup tidak sehat lainnya bisa berpotensi menimbulkan risiko diabetes dikemudian waktu pungkas dr Richard.***