JURNAL SOREANG – Gairah hubungan intim pada suami dan istri dinilai sangat penting bahkan bisa berdampak pada keharmonisan rumah tangga.
Tidak hanya itu, kualitas hubungan intim juga dinilai akan meningkat jika gairah suami istri meningkat.
Secara ilmiah, hubungan intim tidak akan dirasa nyaman bagi suami istri dengan gairah yang menurun.
Baca Juga: Simak! Ramalan Shio Ayam, Anjing, Babi Hari Ini, Pikirkan Tindakan Apa yang Terbaik
Penurunan gairah hubungan intim bisa disebabkan oleh berbagai hal misalnya stres, kelelahan, bahkan penyakit.
Sehingga, ada kunci utaman yang dinilai penting untuk menjaga gairah hubungan intim suami istri.
Sebagai informasi, gairah hubungan intim suami istri tidak terlepas dari peran hormon testosteron.
Baca Juga: Lihat di Sini! Jadwal Terbaru Nonton Mencuri Raden Saleh di Bioskop Bandung, 6 September 2022
Secara alami hormon testosteron tersebut diproduksi oleh tubuh, dan hormon tersebut sangat penting baik bagi gairah hubungan intim maupun bagi pertumbuhan otot.
Seksolog kondang Tanah Air, dokter Boyke sempat membahas mengenai peran dari hormon testosteron.
“Hormon yang paling penting di dalam hubungan intim, yakni berperan penting untuk membangkitkan gairah bercinta dan mendapatkan kepuasan saat hubungan intim,” kata dokter Boyke.
“Menurut dokter Boyke, hormon testosteron itu bukan hanya bisa membangkitkan gairah hubungan intim saja, tetapi bisa memabantu berkembangnya otot, keinginan untuk bertarung, motivasi,” lanjutnya.
Perlu diketahui bahwa istri juga memiliki hormon testosteron, namun dosisnya hanya 10 persen daripada suami.
Sehingga, diyakini bahwa suami lebih agresif daripada istri. Akan tetapi pada kenyataannya, hormon yang berperan untuk meningkatkan gairah hubungan intim bukan hanya hormon testosteron, meskipun hormon ini adalah pemeran utamanya.
Selain hormon testosteron, ada hormon lain yang bisa meningkatkan gairah bercinta atau hubungan intim termasuk pada istri, sehingga bisa jadi istri memiliki agresivitas yang tinggi sata hubungan intim.
Selain itu, efek samping dari kelebihan hormon testosteron juga tidak baik dan bisa membahayakan.
“Penelitian pada binatang, hormon testosteron kalau terlalu tinggi bisa mengakibatkan seseorang menginginkan hubungan intim secara berlebihan atau memperkosa.
Oleh karena itulah, beberapa negara menggunakan antitestosteron beruipa progesterone untuk mengurangi gairah hubungan intim yang berlebihan atau menyimpang,” kata dokter Boyke, dikutip JurnalSoreang.Pikiran-Rakyat.com dari YouTube Kacamata dr. Boyke pada Selasa, 6 September 2022.
Kemudian dokter Boyke pun menjelaskan efek samping kelebihan hormon testosteron pada tubuh.
Menurut dokter Boyke, sering terjadi pada atlet binaragawan, mereka memasukan androgen semacam hormon testosteron agar otot lebih berbentuk dan gempal.
Baca Juga: Tes IQ: Buktikan Anda Cerdas Dengan Menemukan Kesalahan yang Ada Pada Gambar Tersebut
“Tapi dampaknya, tubuh tidak bisa memproduksi hormon testosteron secara alami bahkan ukuran Mr P dan testis mengecil,” kata dokter Boyke.
Dokter Boyke pun mengingatkan bahwa boleh memperbaiki otot agar penampilan keren, tetapi harus ingat bahwa ada hormon-hormon alami yang diproduksi tubuh sangat penting, yakni bisa menambah gairah hubungan intim.
Sehingga, dokter Boyke tidak menyarankan penggunaan hormon testosteron dari luar karena bisa berisiko fatal. Kecuali kasus menopause pada pria, boleh menambahkan hormon testosteron.
Tujuannya agar mereka yang memiliki masalah gairah hubungan intim terutama karena penyakit bisa melakukan hubungan intim secara nyaman.
Selanjutnya, dokter Boyke menegaskan bahwa hormon testosteron harus dijaga, bahkan bisa dijaga secara alami dengan mengonsumsi kerang, coklat, buah-buahan antioksidan dosis tinggi, dan beberapa makanan yang bernutrisi lainnya.***