JURNAL SOREANG - "Kenapa banyak penyakit zaman sekarang? Karena umat Islam jauh dari petunjuk Al-Quran.
Kenapa banyak penyakit zaman sekarang? karena umat Islam tidak tahu bagaimana petunjuk Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam untuk hidup sehat," ungkap Zaidul Akbar.
Hal itu menjadi pemberi sinyal dan membuat kita sedikit merenung memang yang dikatakan itu ada benarnya dan sesuai fakta saat ini.
Baca Juga: Prediksi Premier League Everton vs Liverpool 3 September 2022, Starting Line Up, H2H, Skor
"Sebenarnya kalau kita kembalikan kepada dua hal tadi saja ya banyak yang kita bisa diperbaiki contoh kalau seseorang menerapkan pola-pola Bagaimana Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengajarkan ya karena itu uswah nya kita jadi artinya apa? semua urusan ya yang kita mau," ungkapnya.
Dia juga memberikan gambaran dengan perilaku nabi yang sebenarnya dari dulu mengajarkan hidup sehat dengan formulasi tanpa obat.
"Contoh...contohlah Nabi.. maka kalau mungkin saya boleh katakan mengobati penyakit penyakit degeneratif zaman sekarang mungkin kolesterol, asam urat darah tinggi…," jelasnya.
Baca Juga: 627 Menit! Sosok Ini Jadi Pemain Asing Persib Bandung Berpenampilan Terlama, Penasaran Siapa?
Zaidul Akbar memaparkan bahwa obat dari segala obat khususnya asam urat, diabetes hingga kolesterol tanpa obat adalah satu.
"Maka ikut saja bagaimana Nabi mencontohkan itu semua contohnya apa? saya pernah sampaikan itu adalah 8 + 3 + B.
8 itu apa? puasa senin-kamis..
3 nya apa? puasa Ayyamul Bidh
B nya apa? berbekam...
itu kan sebuah pola sebenarnya," ungkap Zaidul Akbar.
Baca Juga: Prediksi Sevilla vs Barcelona, Jadwal, Kabar Tim, Head to Head, Link Streaming dan Susunan Pemain
Namun terkadang malah orang-orang sulit untuk menahan nafsu dan akhirnya makan dan minum yang seharusnya tak dianjurkan.
"Tapi untuk orang itu menahan makannya itu kan susah, kalau Bapak dan Ibu saya tawarkan makan sama tidak makan semuanya pilih makan karena kita ada nafsu," ungkapnya.
"Tapi saking luar biasanya sebuah amal ibadah itu dikerjakan, maka Subhanallah akan semakin banyak reward yang kita dapatkan," tambahnya.
Dia berujar puasa adalah salah satu obat tak kasat mata yang bisa mengobati tanpa obat jika dilakukan dengan penafsiran yang benar.
"Contoh tadi puasa, puasa itu susah bagi orang yang tidak mampu menahan nafsu, tapi kalau dia sudah mampu melawan itu maka reward itu luar biasa," jelasnya.
"Bahkan disiapkan satu pintu khusus bagi orang-orang yang berpuasa dan puasa adalah proses detoksifikasi tubuh yang paling baik,"
Sel-sel tubuh dia melakukan Apoptosis yaitu bunuh diri sel, rentang waktunya adalah sekitar 11 sampai 14 Hari.
Jika kita bandingkan, jika kita bagi 365, 1 tahun kita kan dibagi ambil rata-rata 12 hari.
Maka 365 dibagi 12 maka akan ketemu angka berapa? 30, maka 30 itu yang dijadikan Allah (puasa) diwajibkan Allah.
Zaidul Akbar memberi sedikit analogi bahwa puasa dalam tanda kutip memaksa manusia untuk bisa mengeluarkan racun tubuh yang rutin dilakukan sebulan dalam setahun.
"Subhanahu wa ta'ala dan Allah maha tahu semuanya untuk "dipaksa" kita agar tidak makan hingga sel nya tiap hari bunuh diri terutama sel-sel yang rusak itu yang kita kenal sebagai puasa Ramadhan..," ungkapnya.
"ini SOP ada service tahunannya… ada overhaul tahunannya... selesai 30 hari Ramadhan tapi sayangnya Ramadhan tidak tidak dijadikan ya tidak dijadikan Bulan Di mana kita bersih-bersih badan bersih bersih hati Justru malah sibuk dengan makan apa…," tambahnya.
"Buka bersama siapa... akhirnya Ramadhan menjadi bulan paling tinggi inflasinya di Indonesia.... seperti itu," pungkasnya.***