Lima Cara Minum Kopi Kekinian agar Jadi Sehat dan Segar

26 November 2020, 10:16 WIB
Ilustrasi Minum Kopi di rumah ala kafe. Minum kopi juga bisa menyehatkan asal sesudah makan dan jangan berlebihan /pexels/andrew neel /pexels/andrew neel

JURNAL SOREANG- Dalam beberapa tahun terakhir ini minum kopi menjadi tren dan gaya hidup. Berbagai macam olahan kopi kekinian kini semakin populer di kalangan kaum milenial, mulai dari sekedar campur susu, gula aren, boba hingga cincau.

Kopi sendiri merupakan jenis minuman yang sesungguhnya memiliki sejumlah manfaat bagi kesehatan. "Antara lain bisa mengurangi gangguan fungsi otak, risiko diabetes tipe dua, menurunkan risiko kanker, melindungi hati, sampai mencegah depresi,” kata ahli gizi dari Mayapada Hospital Kuningan, Ika Setyani, seperti disitat dari ANTARA, Kamis, 26 November 2020.

Mengutip dari Fat Secret, dalam secangkir (240 ml) kopi hitam mengandung 2 kalori, lemak 0,05 gram, karbohidrat 0,09, dan protein 0,28 gram, kandungan gula dan serat 0 gram. Namun menimbang berbagai bahan campuran di dalamnya, masih amankah minum kopi kekinian?

Baca Juga: Lima Cara Atasi Migrain tanpa Pakai Obat

Berikut ini adalah beberapa aturan untuk membuat konsumsi kopi sehari-hari menjadi lebih sehat dan buat hari menjadi lebih segar.
1. Kopi sebenarnya sehat, tapi terkadang bahan campuran di dalamnya yang kerap membuat kopi jadi berkurang khasiatnya, dan mungkin berbahaya.

2. Kurangi gula sebab sesuai dengan anjuran Kementerian Kesehatan, konsumsi gula maksimal adalah 50 miligram atau 4 sendok makan per hari.
“Semua makanan yang  dimakan itu juga mengandung gula, dan itu juga masuk dalam hitungan angka kecukupan gizi. Jadi gula yang ada di nasi atau karbohidrat lain juga masuk dalam hitungan total empat sendok makan gula per hari,” kata Ika.

Baca Juga: Sedikitnya 6 Pengawas TPS di Cileunyi, Reaktif Terhadap Tes Cepat Dinkes Kabupaten Bandung

3. Minum kopi sehabis makan
Meski pahit, kopi mengandung asam. Meski tingkat keasaman umumnya berkisar pada pH 5 dan aman dikonsumsi, namun minum kopi ketika perut kosong tidak dianjurkan.
“Minum kopi harus setelah makan. Minum kopi sebelum makan bisa meningkatkan kadar asam lambung yang bersifat korosif. Saat belum makan asam lambung akan meningkat, asamnya makin naik kalau ditambah kopi,” jelas Ika.

4. Secangkir sehari sebab kopi itu mengandung kafein tinggi dan sifatnya diuretik (mengeluarkan cairan tubuh) yang ditandai dengan sering buang air kecil.

Selain itu, minum kopi terus-menerus, apalagi tidak diimbangi dengan minum air putih yang banyak akan menyebabkan dehidrasi.

Baca Juga: Dari Formasi Sejuta PPPK, Pemerintah Baru Ajukan 174.077 Formasi. Guru Honorer agar Dorong Pemda

Sebuah studi menyebutkan  asupan maksimal kafein per hari adalah 400 mg.
“Ingat juga  kafein itu bukan cuma ada di kopi, tapi juga ada di teh, cokelat, minuman energi, sampai minuman soda. Itu juga harus dihitung sebagai asupan kafein per hari," katanya.

5. Jangan tambahkan krimer meski akan membuat rasa kopi jadi lebih creamy, tapi ingatlah kalau krimer juga mengandung lemak yang tinggi.

“Krimer itu ‘isinya’ lemak. Jadi ketika banyak pakai krimer di kopi, lemaknya semakin banyak juga yang masuk ke tubuh," katanya.

Baca Juga: Menteri Kelautan dan Perikanan Diciduk KPK, Ini Tanggapan Presiden Jokowi

Dalam 1 sendok teh kopi krimer bubuk mengandung 11 kalori dengan kandungan lemak 0,71 gram. Sementara kebutuhan lemak lima sendok makan (67 gram) per hari.

“Ini total per hari ya, sedangkan biasanya orang pakai krimer rata-rata lebih dari satu sendok teh, dan makanan mereka sudah tinggi lemak, jadi hati-hati lah.” ujar Ika yang menyarankan ganti krimer dengan susu non-fat, susu low-fat, susu kedelai, atau susu almond.***

Editor: Sarnapi

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler