Network
JURNAL SOREANG- Seperti kita ketahui saat ini Indonesia masih mengalami pansemi Covid-19 yang berdampak amat luas. Salah satu dampak pandemi adalah sektor ekonomi sehingga banyak warga yang kehilangan pekerjaan dan penghasilan.
"Pemerintah dengan sekuat tenaga berupaya membantu warga masyarakat terdampak pandemi ini dengan berbagai bantuan sosial. Namun tentu saja dana pemerintah juga terbatas sehingga harus banyak pintu lain untuk membantu membangkitkan ekonomi warga," kata Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Bandung, Dudi Abdul Hadi, di ruang kerjanya Jln. Terusan Alfathu Soreang, Selasa, 27 Oktober 2020.
Salah satu sumber dana yang potensial, kata Dudi, adalah zakat, infak dan sedekah (ZIS). "BAZNAS Kabupaten Bandung merupakan salah satu lembaga yang mengumpulkan ZIS lalu menyalurkan kepada warga yang membutuhkan termasuk dalam bidang ekonomi. Kami memiliki banyak program pemberdayaan ekonomi," ujarnya.
Baca Juga: Pakai Masker Tak SNI akan Didenda. Ini Faktanya
Program itu di antaranya tani mandiri (taman) dan ternak mandiri (teman) yang diluncurkan pada akhir Juli lalu diawali dengan pelatihan calon penerima bantuan.
"BAZNAS Kabupaten Bandung juga memiliki program Wasilah (warung Sabilulungan berkah), Warazaqtana (warung zakat berdaya guna), dan Surga (Sarana Usaha warga). Masing-masing program untuk warga yang memiliki usaha dari pedagang keliling sampai warung kecil-kecilan bahkan toko," ujarnya.
Program pemberdayaan ekonomi ini juga untuk mencegah perkembangan bank emok yang kini merajalela di masyarakat.
Baca Juga: Jelang Libur Panjang, Begini Antisipasi Jasa Marga Terkait Lonjakan Kendaraan Dari Jakarta
"Bantuan dalam program Warazaqtana berupa pembenahan warung-warung milik warga yang sudah beroperasi lalu dibantu untuk manajemen dan penataan barang-barang dagangannya," katanya.
