Berita Baik: Indonesia Berpotensi Paling Maju se- ASEAN pada pengelolaan Bank Syariah

- 18 Oktober 2020, 19:56 WIB
Ilustrasi nasabah sedang menunggu di ruang tunggu Bank Syariah Mandiri.
Ilustrasi nasabah sedang menunggu di ruang tunggu Bank Syariah Mandiri. /ANTARA/Rivan Awal Lingga/foc/

JURNAL SOREANG- Anggota DPR RI Komisi VI, Hj Nevi Zuairina meminta kepada pemerintah melalui kementerian BUMN agar mencermati pengembangan bank syariah. Hal ini karena bank syariah ini masih berpotensi berkembang pesat mengingat penduduk Indonesia mayoritas muslim yang merupakan pangsa pasar sangat besar.

"Bahkan bisa jadi bank syariah di Indonesia akan menjadi terbesar di kawasan ASEAN," kata Nevi dalam pernyataannya, Minggu, 18 Oktober 2020.

Nevi menemukan fonomena pangsa pasar bank syariah masih akan bertahan di bawah tujuh persen dalam waktu satu tahu ke depan.

Baca Juga: Putra Pendiri PAN Amien Rais, Hanafi Rais Kecelakaan. Begini Kronologis dan Kondisinya

"Akibatnya ekosistem yang masih tidak menguntungkan akan terus menyelimuti dunia perbankan syariah. Perlu terobosan besar, yakni sebuah tindakan atau regulasi agar terjadi akselerasi industri perbankan, keuangan dan ekonomi syariah secara luas," tutur Nevi.

Legislator asal Sumatera Barat II ini menekankan, ada beberapa alternatif untuk memperkuat bank syariah yang salah satunya adalah merger bank syariah.

"Saya meyakini kebijakan merger ini akan berdampak pada efisiensi dan skala ekonomi. Tapi, kebijakan merger juga tidak serta merta langsung meningkatkan pangsa pasar bank syariah," katanya.

Baca Juga: Pandemi Tak Halangi Kampus Ini Adakan Pengenalan Kampus bagi Mahasiswa Baru

Politisi PKS ini menerangkan Kebijakan merger tetap menuntut kebijakan untuk memperbesar pangsa bank syariah.

"Potensi nilai total aset bank syariah hasil merger akan mencapai Rp 210,5 triliun. Skala ini akan mencapai pangsa 40 persen dari total seluruh aset bank syariah. Meski terlihat sudah besar, tapi tetap ini masih jauh dibawah aset lima bank nasional terbesar," katanya.

Sebagaimna diketahui bahwa saat ini BRI memiliki aset Rp 1.287 triliun, Bank Mandiri Rp 1.131 triliun, Bank BCA Rp 916 triliun, Bank BNI Rp 788 triliun, dan Bank BTN Rp 306 triliun.

Baca Juga: STKIP Indramayu Berikan Beasiswa Kuliah ke Guru. Manfaatkan Ya

"Jadi, bank syariah hasil merger tetap perlu disuntik permodalan dan meningkatkan asetnya lebih besar agar mampu bersaing dengan bank umum papan atas tersebut. Saya mengharapkan, pemerintah melalui kemeterian BUMN, dapat mewujudkan sebuah bank syariah yang masuk rangking tiga besar agar bisa berkompetisi lebih ideal," katanya.

Dengan bangsa pasar yang begitu besar di negara kita, sekitar 273 juta penduduk muslim Indonesia, seharusnya Indonesia dapat menjadi negara terbesar se-ASEAN dalam pengelolaan bank syariah.

"Saya menyarankan kepada pihak BUMN, agar bank syariah di bawah naungannya menjadi mandiri tersendiri, bukan sebagai anak perusahaan. Saat ini, Bank syariah masih hanya menjadi anak perusahaan bank BUMN konvensional," katanya.***

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x