JURNAL SOREANG- Bunda UMKM Sumatera Barat, Nevi Zuairina, menanggapi harga beberapa komoditas pangan terus menerus naik bulan Ramadhan ini.
Dia meminta agar ada pengendalian harga pangan dengan membuat skenario jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.
Nevi mengharapkan, agar pemerintah dapat mengontrol kenaikan harga komoditas, sehingga dapat meredam kenaikan inflasi. Persoalan supply-demand dan distribusi jangan sampai terkendala.
Baca Juga: Impor Pangan Merajalela, Petani Bisa Menderita, Ditunggu Ketegasan Pemerintah
“Harga pangan Ini harus dikendalikan pemerintah. Fundamental perekonomian Indonesia yang kuat, dengan surplus neraca transaksi berjalan, peningkatan cadangan devisa, nilai tukar rupiah yang stabil, dan perbaikan pertumbuhan ekonomi, membuat Indonesia lebih resilien (ketahanan) menghadapi goncangan jangka pendek dari ketegangan geopolitik yang kerap terjadi”, tutur Nevi yang juga istri mantan Gubernur Sumatera Barat ini.
Legislator asal Sumatera Barat II ini merinci, harga pangan seperti kedelai, gandum dan komoditas pangan lainya terus mengalami gangguan distribusi.
Sebagai gambaran, Perkiraan peredaran kedelai impor 90%, sisanya 10 % dalam negeri. Gula dalam proses harmonisasi impor.
Namun demikian, HPP pemerintah mesti dapat siap untuk intervensi menghadapi spekulan dan distribusi. Daging sapi baru masuk puluhan ribu ton baik swasta maupun bulog. Bawang merah, cabe ketersediaan terganggu karena produksi tidak stabil.