Sudah Ada Holding BUMN Pangan, tapi Minyak Goreng Masih Bermasalah

- 7 Februari 2022, 05:38 WIB
Warga Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung mengantri membeli minyak goreng dalam operasi pasar murah. Harga minyak goreng Nyang sempat naik drastis telah membebani warga. Meski sudah BUKN holding pangan tapinbelum mampu menangani gejolak minyak goreng
Warga Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung mengantri membeli minyak goreng dalam operasi pasar murah. Harga minyak goreng Nyang sempat naik drastis telah membebani warga. Meski sudah BUKN holding pangan tapinbelum mampu menangani gejolak minyak goreng /Dok. Pemkab Bandung

JURNAL SOREANG- Wakil rakyat asal Sumbar II, Hj. Nevi Zuairina,  mendukung upaya kementerian BUMN untuk pembenahan di tubuh BUMN. Nevi menyebut keberhasilan restrukturisasi mulai dari Pertamina, hingga merger PT Pelabuhan Indonesia.

Namun, dia memberikan beberapa catatan kritis sebagai masukan pada pemerintah seperti biaya logistik di Indonesia yang masih lebih tinggi ketimbang negara-negara tetangga di Asia.

"Terobosan kementerian BUMN dalam sektor logistik dengan Penggabungan Pelindo yang telah diupayakan selama 20 tahun sehingga berhasil pada Oktober 2021 diharapkan dapat memberikan perbaikan-perbaikan yang berujung pada pelayanan pada masyarakat luas," katanya, Sabtu 5 Februari 2022.

Baca Juga: Rentenir dan Pinjol Illegal Masih Marak, Holding BUMN Ultra Mikro Harus Bergerak

Nevi mengingatkan, selain sektor logistik, sektor energi yang sangat vital bagi negara ini mesti diperkuat dengan strukturisasi dan holdingisasi. "Di PT Pertamina (Persero) misalnya, dengan restrukturisasi operasional melalui pembentukan sub holding, Pertamina ditargetkan menjadi perusahaan Global Energy Champion dan memiliki valuasi senilai USD 100 miliar”, tutur Nevi.

BUMN adalah badan usaha yang sebagian besar atau seluruh sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Indonesia melalui penyertaan langsung yang berasal dari kekayaan Negara yang dipisahkan.

“Saya ingin memastikan kepada pemerintah melalui KemenBUMN bahwa masih ada beberapa BUMN yang belum berhasil di holdingisasi terutama di sektor energi listrik (PLN, Pertamina Energi, dan lainnya). Di sini kita semua mengetahui bahwa kebutuhan akan energi (listrik) merupakan kebutuhan dasar dan masyarakat menginginkan harga yang murah," katanya.

Baca Juga: Utang Bulog Capai Rp13 Triliun, tapi Digabungkan dalam Holding BUMN Pangan, Johan: Beban Akan Berat

Terakhir Nevi menyampaikan akan pentingnya kekokohan BUMN di sektor Pangan. Ia mencontohkan akan adanya persoalan harga dan stok minyak goreng yang yang sudah lebih 2 bulan bergejolak sejak akhir tahun 2021 hingga awal bulan februari 2022.

Halaman:

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah