JURNAL SOREANG - PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney (Aviata) tengah membenahi bisnis anggota holding.
Namun, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) tidak masuk ke dalam anggota holding BUMN Pariwisata itu.
Holding BUMN Pariwisata itu dibentuk untuk menekan kerugian yang dialami oleh sejumlah anggotanya.
Direktur Utama Aviasi Pariwisata Indonesia, Donny Oskaria, memproyeksikan pada tahun 2022 mendatang pergerekan penumpang masih akan terkoreksi.
Baca Juga: BUMN yang Sudah Terjun ke Bursa Saham Juga Harus Diawasi, Kasus Garuda Harus Jadi Pelajaran
Karena itu, harus ada strategi baru untuk menjaga laba bersih (bottom line) masing-masing perusahaan.
“Sesuai cost dengan forecasting, sedang dilakukan review cost structure dengan ada prediksi koreksi traffic 2022,” ujar Donny dalam konferensi pers.
“Memang belum akan kembali jadi gimana biar tidak mengganggu bottom line, review dan improvement, review bisnis model yang signifikan langkah awal,” sambungnya.
Adapun anggota holdin InJourney diantaranya adalah sebagai berikut.