Majelis Taklim Bisa Jadi Kekuatan untuk Mencegah Penyebaran Rentenir atau Bank Emok

- 13 November 2021, 12:14 WIB
Ketua DPD LDII Kabupaten Bandung, dr. H. Agus Muharram, MM yang meminta agar potensi majelis taklim dimaksimalkan untuk mencegah masuknya bank emok
Ketua DPD LDII Kabupaten Bandung, dr. H. Agus Muharram, MM yang meminta agar potensi majelis taklim dimaksimalkan untuk mencegah masuknya bank emok /Sarnapi/JURNAL SOREANG

JURNAL SOREANG-  Majelis taklim atau pengajian ibu-ibu jangan dipandang sebelah mata karena memiliki potensi besar.

Bahkan kaum ibu bisa digerakkan untuk ikut membantu kesulitan ekonomi ibu lainnya dan memerangi bank emok atau rentenir.

"Majelis taklim memiliki ikatan kuat sehingga  rata-rata punya seragam bajunya maupun gerakannya," kata Ketua Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Bandung, dr. H. Agus Muharram, MM, di sela-sela Halaqah Moderasi Meragama MUI Kabupaten Bandung.

Baca Juga: Umat Islam Harus Bersatu agar Kuat, Bupati: Jangan Hanya Masalah Qunut dan Tahlil Jadi Terpecah

Lebih jauh mantan Wakil Direktur RSUD Al Ihsan Baleendah ini menyatakan, kaum ibu majelis taklim memiliki pendekatan khusus.kepada kaum ibu yang bisa dimanfaatkan.

"Kalau ada ibu yang kesulitan ekonomi misalnya masalah keuangan bisa didekati majelis taklim sebelum datang bank emok. Nanti dengan jaringan majelis taklim bisa memberikan modal atau bantuan yang dibutuhkan," katanya.

LDII Kabupaten Bandung sendiri sudah memiliki koperasi masjid-masjid warga LDII yang berfungsi memenuhi kebutuhan jemaah atau warga LDII.

Baca Juga: 10.000 Orang Cerai di Kabupaten Bandung, Bupati: Penyebabnya Terjerat Praktek Bank Emok atau Rentenir

"Jadi kalau ada jemaah masjid maupun warga LDII yang butuh sembako bisa kita pasok dari koperasi masjid binaan LDII," katanya.

Selain itu, LDII juga sedang mendata potensi ekonomi majelis taklim yang digerakkan kaum ibu.

"Untuk sementara ini ada 169 ibu anggota majelis taklim yang membuka usaha mikro dan kecil misalnya membuka warung atau membuat barang dan jasa," katanya.

Baca Juga: Perangi 'Bank Emok', Anggota DPR Buat Pinjaman Tanpa Riba dengan Kocek Pribadi

Dengan adanya usaha mikro dan kecil ini diharapkan bisa membantu kaum ibu yang memiliki kesulitan ekomomi.

"Tujuannya agar jangan terjebak pinjol.maupun bank emok yang menerapkan bunga mencekik leher," katanya.

Bupati Bandung HM. Dadang Supriatna menyatakan, praktek bank emok atau rentenir sudah sangat meresahkan masyarakat.

Sebelumnya Bupati Bandung HM Dadang Supriatna menyatakan, praktek  bank emok menyebabkan angka perceraian di Kabupaten Bandung mencapai 10.000 orang pada tahun 2020 lalu.

Baca Juga: Bupati: Bank Emok Adalah Aliran Sesat

"Data ini saya dapatkan dari Pengadilan Agama yang ternyata setelah disurvei salah satu penyebabnya adalah terjerat bank emok," kata bupati dalam Halaqah Moderasi Beragama di Hotel Grand Sunshine, Sabtu 13 November 2021.

Lebih jauh Kang DS, panggilan akrab bupati, menambahkan, praktek bank emok juga membuat kaum ibu tersudutkan.

"Bahkan nauzubillah min dzaalik ternyata ada ibu-ibu yang dipaksa menyerahkan tubuhnya agar bisa lunas utangnya," katanya.***

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah