Pemerintah Harus Pegang Komitmennya untuk Tidak Impor Beras dalam Dua Tahun Ini

- 16 Oktober 2021, 13:29 WIB
Bupati Grobogan Sri Sumarni menunjukkan beras hasil pertanian di Desa Pulongrambe, Kecamatan Tawangharjo. Pemerintah harus pegang komitmen untuk tak impor beras
Bupati Grobogan Sri Sumarni menunjukkan beras hasil pertanian di Desa Pulongrambe, Kecamatan Tawangharjo. Pemerintah harus pegang komitmen untuk tak impor beras /Hana/

"Jika dibandingkan dengan bulan Juni 2021, realisasi nilai impor pada Juli mengalami penurunan 38,6%, dimana nilai impor beras pada Juni 2021 mencapai US$ 30,12 juta. Impor beras yang dilakukan Indonesia pada Juli 2021 terbanyak diimpor dari India dengan volume mencapai 29,52 ribu ton dengan nilai US$ 12,2 juta," katanya.

Disusul oleh Vietnam dengan volume impor sebesar 8.850 ton dengan nilai US$ 4,4 juta. "Selain India dan Vietnam, Indonesia juga melakukan impor beras dengan Thailand dengan volume sebanyak 2.150 ton dengan nilai US$ 1,4 juta dan  Pakistan dengan volume impor sebesar 1.000 ton dengan nilai US$ 390.00," katanya.

Baca Juga: 10 Kg Beras Tambahan Akan Diberikan Kepada Penerima Bansos Tunai dan PKH, Ini Syaratnya

Legislator asal Bone, Sulawesi Selatan ini mengapresiasi cara pandang Mentan bahwa pertanian itu bukan cuma makanan. Akan tetapi pertanian itu merupakan lapangan kerja, pertanian adalah ekonomi dasar, pertanian adalah nutrisi yang berkait dengan tumbuh kembang, kesehatan, stunting, dan lain-lain.

"Kadang pangan ini terutama beras, bukan saja menjadi komoditas yang diperjuangkan untuk idealisme bangsa, akan tetapi menjadi alat politik yang akhirnya terjadi beda pendapat antar sesama pemerintah sendiri dari kementerian teknis dengan kementerian non teknis. Ujungnya kebijakan impor dan rakyat jadi korban," katanya.***

Halaman:

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x