Di Tengah Pandemi, Omset Usaha Sampingan Ini Malah Meroket

- 13 Oktober 2021, 16:35 WIB
Pemilik Kedai Kopi Pituin, Dian Farid Hapidi.
Pemilik Kedai Kopi Pituin, Dian Farid Hapidi. /

Baca Juga: Harga Segelas Kopi di Brunei Darussalam Lebih Mahal dari Satu Liter BBM, Youtuber ini Jelaskan Penyebabnya

Hampir setiap orang yang singgah di Kedai Kopi Pituin pasti ketagihan untuk singgah lagi.

Betapa tidak, terang lampu temaram menyambut saat para pelanggan mendatangi kedai kopi di dalam gang perkampungan, tepatnya di Gang Masjid Al Abror 2, Jalan Bojongbuah Rt 02 RW 04 Desa Pangauban, Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung.

Kesan asri dengan hijaunya pepohonan meliputi suasana kedai tersebut. Hampir semua sudutnya dikelilingi tanaman hias.

Iklim mikro di kawasan kedai ini cocok untuk bersantai menikmati kopi berkualitas tinggi dari tim peracik kopi, jauh dari kebisingan dan polusi knalpot kendaraan.

Baca Juga: Fakta Brunei Darussalam yang Jarang Diketahui, Harga Satu Liter BBM Lebih Murah dari Segelas Kopi

Suasana serupa hampir terjadi setiap malam di kedai ini. Apalagi kalau malam minggu, pengunjung kedai berwawasan lingkungan itu meningkat hampir dua kali lipat. Tak hanya kopi yang mereka pesan, tetapi juga aneka makanan ringan.

Karena tata ruang dibagi dua, para pengunjung Kedai Kopi Pituin pun terbagi dua. Pengunjung yang suka merokok ngumpul di teras kedai. Sedangkan mereka yang anti asap rokok kongkow di dalam kedai.

“Kami memfasilitasi tempat untuk pelanggan yang tidak merokok supaya bisa ngopi nyaman bebas asap rokok di ruangan,” kata Dian.

Saat ini, imbuhnya, kebiasaan ngopi bukan didominasi bapak-bapak atau laki-laki saja, tetapi anak-anak muda milenial juga gemar duduk di Kedai Kopi Pituin sambil mengerjakan tugas kuliah, ngumpul kopdar komunitas, bahkan pengajian anak-anak muda “hijrah”.

Halaman:

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah