Porang yang Kini Diminati Luar Negeri dengan Ekspor Hampir Rp1 Triliun, tapi Kurang Dikenal di Dalam Negeri

- 15 Agustus 2021, 16:21 WIB
Tanaman Porang menjadi komoditas andalan baru Indonesia yang memiliki nilai ekspor yang tinggi hampir Rp1 triliun.
Tanaman Porang menjadi komoditas andalan baru Indonesia yang memiliki nilai ekspor yang tinggi hampir Rp1 triliun. /Instagram/@petaniporang

JURNAL SOREANG- Akhir-akhir ini tanaman Porang menjadi viral karena  karena sangat diterima di luar negeri.

Namun anehnya tanaman ini belum begitu dikenal di negeri sendiri sehingga Anggota DPR RI Komisi IV, Andi Akmal Pasluddin mengatakan, potensi pertanian berbasis pedesaan masih sangat besar untuk dikembangkan baik secara produk maupun wisatanya.

"Potensi-potensi yang muncul berbagai inovasi baru di bidang pertanian yang kemudian menjadi pusat perhatian masyarakat kebanyakan secara alamiah saja," kata Andi Akmal, Minggu 15 Agustus 2021.

Baca Juga: Tren Terus Tumbuh, Sektor Pertanian Jadi yang Paling Tangguh Selama Pandemi Covid 19

Mestinya kondisi  ini bisa di bentuk dengan inisiasi intensif pemerintah di kementerian teknis, untuk menemukan inovasi yang menghasilkan komoditas unggul negara kita.

"Keragaman hayati negeri ini sangat besar sekali jumlahnya. Dan dari segi kualitasnya, sudah banyak sekali masyarakat dunia mengakui terutama buah eksotis dari Indonesia," kata Akmal.

Meskipun demikian,  Akmal memberi apresiasi tindakan pemerintah yang tetiba berbenah diri untuk mempersiapkan sarana industri porang di Madiun, Jawa Timur.

Baca Juga: FPKS DPR: Sektor Pertanian Akan Semakin Cepat Maju, Ini Syarat Utamanya

"Bahkan menteri hingga presiden memberikan perhatian, namun potensi porang ini bukanlah inisiasi pemerintah ketika komoditas ini ternyata memiliki potensi luar biasa dengan Nilai ekspor porang pada 2020 sebesar Rp923,6 miliar, ke beberapa negara tujuan mencakup China, Thailand, Taiwan, Vietnam, Myanmar, dan Jepang," katanya.

Politisi PKS ini berharap, akan adanya temuan-temuan baru, yang menjadikan komoditas unggulan negeri ini muncul berbagai jenis dan potensi itu ada.

"Karena di pedesaan negeri ini sangat banyak sekali harta kekayaan hayati yang belum di eksplorasi. Saat ini telah muncul beberapa desa wisata yang menyajikan keindahan alamnya yang dipadu dengan komoditas pertanian lokal terutama komoditas hortikulturanya seperti kebun bunga, buah atau sayur mayur," katanya.

Baca Juga: Daya Saing Produk Pertanian Indonesia Masih Lemah, Ini Kata Anggota FPKS DPR

Untuk desa wisata berbasis tanaman pangan, tegalan sawah juga menjadi track bagi pecinta jogging dan pesepeda juga telah muncul.

"Peran pemerintah daerah di sini sangat penting, tetapi sinergi dengan pemerintah pusat terutama di kementerian masih perlu terus di kuatkan,"  ucap Akmal.

Legislator asal Sulawesi Selatan II ini menyarankan, di bagian litbang pertanian, selain fokus menemukan bibit unggul berbagai persilangan, ada juga unit khusus untuk meneliti berbagai jenis komoditas pertanian yang memiliki potensi besar menjadi produk unggulan.

Baca Juga: Aplikasi yang Dikembangkan Dinas Pertanian Kabupaten Bandung Dinilai Tak Efektif, Ini Saran FISIP Unpas

"Salah satu contoh, porang ini kan sudah ada puluhan tahun lalu. Akan tetapi namanya begitu baik karena ada potensi besar ternyata komoditas ini memiliki berbagai keunggulan yang sangat diminati masyarakat luar negeri," katanya.

Negeri ini kekayaannya tidak terbayangkan besarnya sehingga Akmal berharap  ada efektifitas kinerja pemerintah dengan dukungan anggaran yang ada.

"Di masa depan ada lompatan-lompatan di bidang pertanian berbasis pengembangan pedesaan, menemukan komoditas unggulan baru sehingga negara ini dapat maju terpandang di dunia internasional," katanya.***

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah