Data lainnya adalah pemerintah perlu membuktikan secara akurat karena peta ketahanan dan kerentanan pangan. Food Security and Vulnerability Atals (FSVA) menyebutkan jumlah kabupaten dan kota yang rentan rawan pangan mengalami penurunan dari 76 kab/kota pada 2019 menjadi 70 kabupaten/kota di 2020.
"Akan tetapi lebih baik bahwa penurunan rentan pangan negara kita dihapuskan sehingga Indonesia layak di sebut negara yang sejahtera," katanya.
Baca Juga: Pangalengan Jadi Wisata Kelas Dunia? Bupati Bandung Terpilih: Pasti Bisa!
Mengenai keakuratan data hasil sensus penduduk Indonesia tahun 2020 untuk mendapatkan data lebih akurat soal ekonomi termasuk ketahanan pangan, Andi mengatakan tak bisa diandalkan hasilnya.
"Sensus penduduk yang dilakukan pada tahun 2020 dengan metode online karena kendala pandemi," katanya.
Hasil sensus ini sangat bias dan hanya menggambarkan kondisi yang sangat terbatas.
"Negara tidak akan dapat mengandalkan banyak hal dari sensus 2020 kecuali hanya jumlah penduduk saja," tutur Akmal.***